18-21

81 10 0
                                    

Bab 18 Apakah Anda ingin menambahkan jintan?

   Guntur meraung, diikuti hujan deras.

  Tetesan hujan jatuh ke dunia, mengalahkan mawar merah mekar yang lembut.

   Kelopak jatuh ke tanah berlumpur satu per satu, dan aroma bunga tidak bisa lagi tercium.

   Di bawah tanah, perapian masih menyala dan berderak.

  Udara samar-samar bercampur dengan bau yang tak terlukiskan, yang menambah sedikit kengerian pada ruang sunyi ini.

   Bahkan Aisha, yang akrab dengan naskahnya, saat ini sedikit bingung.

   Untuk sesaat, Aisha berpikir keras.

   Kali ini, dia tidak akan bisa memperbaikinya.

   "Sayang sekali di luar hujan, dan saya tidak bisa makan barbekyu di udara terbuka."

  Ngomong-ngomong, hadiah ini telah dihancurkan olehnya, siapa pun yang suka bisa memakannya.

   Hancurkan permainan!

   Menahan keinginan untuk mengutuk, Cen Qing menarik napas dalam-dalam, berkedip pada Lu Zhiyao,

   "Maafkan saya, saya khawatir hadiah ini tidak akan diisi ulang sampai waktu berikutnya."

   Melempar hati ke tanah dengan santai, Cen Qing takut Aisha akan membiarkannya mengambilnya dan memakannya nanti, jadi dia naik dan menginjaknya beberapa kali.

"itu tidak masalah

  Lu Zhiyao menghela napas lega dengan tenang, dan mengikuti kata-kata Cen Qing untuk menyelesaikan masalah.

   "Terlambat mungkin yang terbaik..."

   Tidak tahu mengapa, Cen Qing mengatakan kalimat ini.

   Sepertinya dia ingin mengatakan itu kepada Lu Zhiyao sejak lama.

   "Karena Earl mengatakan demikian, kita hanya bisa menunggu waktu berikutnya.

   "Ingatlah untuk memanggangnya lain kali, terima kasih."

  Cen Qing tersenyum.

   Tidak, tepatnya, tidak akan ada waktu berikutnya.

  Dia akan kabur bersama Jiang Ci malam ini!

  Dia tidak ingin tinggal di tempat sialan ini sebentar!

   Hujan deras, dan nafas lembab menyapu setiap sudut tubuh Cen Qing.

  Ini seperti ular berbisa yang menempel di kulit, mencoba untuk menyingkirkannya tetapi tidak dapat menghilangkannya ...

   Perasaan lengket darah di bawah kaki terus-menerus menggerakkan saraf rapuh Cen Qing.

  Semua yang terjadi di sini tampak terlalu nyata...

  Pintu didorong terbuka oleh Aisha, dan pelayan di luar menyerahkan payung tepat waktu.

[END]Setelah Dipaksa Membesarkan Anjing Perah Gila, Aku Jadi HarumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang