2

98 18 1
                                    

Akhirnya Neisha sampai dikelasnya, sebelum ketua kelasnya itu datang. Setelah meletakkan tas dikursinya dia segera melaksanakan piket.

ekhem..

Neisha yang sedang jongkok untuk membersihkan laci di meja guru, lantas mendongak. Dan mendapati ketua kelasnya telah berada di dalam kelas. Dia adalah Reon.

"untuk yang dapet jadwal piket hari ini siapa yang belum dateng?" tanya Reon dengan muka penuh selidik.

"Jella sama Faraz deh, dari tadi belum keliatan" jawab salah satu siswa

Neisha mengumpat dalam hati. Kemana Jela sebenarnya, apakah dia lupa bahwa sekarang jadwalnya untuk piket kelas? Dan apakah dia juga lupa kalau mempunyai ketua kelas yang ketat seperti Reon?. Neisha sudah tidak habis pikir.

"mungkin Jella agak telat datengnya, soalnya dia ada urusan. tadi udah bilang sama gua" bohong Neisha.

Dia tidak mau temannya itu mendapatkan denda, yang pasti nantinya akan merugikan dirinya juga.

"piketnya nanti siang juga bisa kan" lanjutnya

"gabisa, pagi ini harus kebagian piket semua. kalo ga piket ya, mau ga mau harus gua kasih denda." sergah Reon

Reon berjalan maju lalu berdiri disamping meja guru. Dia memutar arah menghadap teman-temannya.

"inget ya ketentuan ini bukan gua yang buat, murni dari pak Cahyo. Dan gua sebagai ketua kelas punya kewajiban buat mendisiplinkan kalian biar patuh sama aturan. Kalo ada yang ga setuju bisa langsung protes ke pak Cahyo" ucap Reon menjelaskan

dan terjadi lagi..

Entah sudah terhitung keberapa kalinya Reon menjelaskan tentang hal itu. Disaat ada siswa yang belum hadir padahal dihari piketnya, maka Reon akan menceramahi seisi kelas.
Dan teman kelasnya itu tentu hanya bisa diam, tidak ada yang berani jika harus berbicara langsung dengan pak Cahyo.

Kehadiran seseorang mengalihkan atensi mereka. Itu Jella, baru saja sampai didalam kelas dengan peluh yang menbanjiri dahinya.
Bisa Neisha tebak temannya ini pasti berlari untuk sampai ke kelas.

"Jella jella, kali ini lo masih aman karena bel masuk belum bunyi. Jadi sekarang langsung laksanain tugas lo buat piket" ucap Reon lalu berlalu keluar kelas.

"nye nye nye" Jella mencebikkan bibirnya sembari memandang sinis Reon.

Ya disini yang berani hanya Jella saja, Neisha? ah bisa dibilang setengah berani setengah takut.

"bangun kesiangan kan lo?" tanya Neisha

"iya anjing. Ini tuh gara-gara pak Cahyo ngasih tugas ga tanggung-tanggung. Ya gua sebagai murid yang baik harus ngerjain tugasnya dong. Jadinya semalem gua ngebut tuh sampe bangun telat gini" balas Jella yang sedang menyapu lantai.

Tapi sebenarnya itu tidak bisa dikatakan menyapu. karena Jella hanya menggiring sapunya ke satu arah, setelahnya sudah.
Bagian bawah meja dan kursi tidak Jella perdulikan. Katanya agar dibersihkan oleh siswa lain yang juga piket. Selalu seperti itu.
apa kalian juga seperti itu?

"perasaan gua ngirimnya ga malem-malem amat deh. kok bisa lo sampe tidur larut gitu?" Neisha heran

"ehehe jadi sebenernya tugasnya udah selesai gua salin, tapi habis itu gua marathon drakor sampe jam 2an" jawab Jella dengan senyum bodoh yang terukir diwajahnya.

Lihat, dia datang terlambat karena kebodohannya sendiri. Bisakah temannya ini berubah?

Bel masuk berbunyi, semua siswa keluar dan berbaris didepan kelasnya masing-masing untuk melakukan apel. Dengan dipimpin oleh Reon.

equal love (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang