12

56 12 3
                                    

"Arthur ga pernah ke kantin ya?" Neisha bertanya

Ketika bel istirahat berbunyi mereka bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

"pernah, tapi bukan buat makan" jawab Winar

Neisha menoleh dengan kening berkerut,
"terus?"

"buat mesenin makanannya kak Yohan"

"gila ya tu orang"

Neisha benar-benar tidak habis fikir dengan kelakuan manusia bernama Yohan itu.

"ada yang bantuin dia ga?"

"gaada yang berani. yang ada nanti malah berurusan sama kak Yohan" balas Winar

Neisha menghela nafas kasar.

Menjentikkan jarinya, Neisha memegang bahu Winar membuatnya menghadap dirinya.

"ayo ke kelas Arthur, kita ajak dia makan bareng"

Winar menggeleng ribut,
"kayanya itu bukan ide yang bagus deh Nei"

Neisha berdecak,
"ayolah, kasian dia gaada temen"

"kalo ketauan kak Yohan gimana?"

"gabakal" Neisha meyakinkan

"kamu aja yang kesana deh ya, aku disini jagain kursinya biar ga ditempatin orang"

Neisha berfikir sejenak, "oke deh, yaudah jagain ya"

Neisha berlalu dari sana. Winar menghela nafasnya, beruntung dia punya alasan untuk tidak ikut bersama Neisha.

Tak berselang lama, netranya melihat sosok yang dia takuti memasuki area kantin. Yohan datang bersama Celvin dan temannya yang lainnya. Mereka duduk dua meja didepannya.

Winar menjadi gelisah, bagaimana reaksi Yohan saat melihat Neisha membawa Arthur nanti? dirinya hanya bisa berharap semoga nanti tidak terjadi keributan.

Neisha sudah sampai didepan pintu kelas Arthur. Entah kenapa dia menjadi sedikit gugup. Dia menarik nafasnya, lalu mengeluarkannya secara perlahan.

"lo kenapa sih Nei"

"payah banget cuma manggil orang masa segugup ini"

"ayo masuk"

Monolognya pada dirinya sendiri.

Perlahan dia melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas itu. Tak perlu mencari, orang yang dia cari langsung dia temukan. Karena Arthur duduk tepat dibangku pojok paling depan didekat pintu kelas.

"Arthur" bisiknya

Arthur yang yang sedang membaca buku braille pun mendongak. (buku dengan huruf timbul)

"siapa?" tanyanya dengan berbisik juga

Neisha tertawa gemas mendengarnya.
"gua Neisha"

"ada apa kesini?"

"ayo ke kantin, kita makan bareng disana" ajak Neisha

Arthur langsung menggeleng mendengar ajakan Neisha.
"aku udah makan"

"emang lo bawa bekel?"

Arthur menggeleng.

"kapan lo makan?"

"tadi pagi"

equal love (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang