11

51 12 3
                                    

"kita duduk sini aja" Rosanna menuntun Arthur untuk duduk disalah satu bangku taman, setelah mereka membeli beberapa jajanan yang ada disana.

Suasana taman malam ini begitu ramai, banyak stand stand makanan disepanjang pingir taman. Ada berbagai kelompok orang yang sedang menggelar pameran karya. Semua orang disana terlihat sangat menikmati suasana malam hari ini.

"Arthur emang ga bisa lihat, tapi Arthur bisa ngerasain kalo orang-orang disini bahagia" ucap Arthur

Rosanna menatap Arthur sendu, dia menggenggam tangan putranya itu.

"kamu itu emang special, anugerah tuhan yang paling indah" ucapnya

"walaupun mata kamu gabisa ngelihat tapi hati kamu masih bisa"

"jadi  bunda harap setelah ini kamu bisa lebih percaya diri lagi"

"dibalik keterbatasan yang kamu miliki, ada keistimewaan yang ga orang lain bisa miliki juga"

Rosanna membawa kepala anaknya untuk bersandar pada pundaknya.

"terimakasih bunda, Arthur ngerasa beruntung dilahirin dari sosok ibu yang hebat kaya bunda" Arthur sangat menyayangi ibunya itu.

"bunda lebih beruntung punya kamu sayang"

"bunda mau ke toilet sebentar, kamu gpp nunggu disini?" tanya Rosanna

Arthur mengangguk,
"gpp bun"

"cuma sebentar kok, tunggu bunda ya" Rosanna pergi menuju toilet umum yang berada disekitar taman.

Sementara Arthur hanya duduk diam dengan tangannya yang menggenggam beberapa kantong plastik yang berisi makanan yang tadi dibeli.

"ngapain lo kesini?"

Neisha melihat Celvin yang sudah berada didepan pintu utama rumahnya.

"lo mau kemana?"  Celvin justru bertanya balik.

"mau jalan-jalan aja sih,"

"lo belum jawab pertanyaan gua, lo ngapain ke rumah gua?" Neisha kembali bertanya.

"awalnya gua mau ngajakin lo jalan, tapi" Celvin menggantung kalimatnya.

"tapi apa?" Neisha menunggu

"tapi kayanya lo udah ada janji sama seseorang" Celvin melanjutkan.

Neisha menggeleng,
"gua gaada janji sama siapa-siapa"

"terus ini lo mau jalan sama siapa?" tanya Celvin

"sendiri lah sama siapa lagi, tapi kalo lo mau ikut boleh aja sih"

"itu," Neisha menatap sesuatu yang ada digenggaman Celvin.

Celvin yang sadar pun lantas menyembunyikan benda itu dibalik tubuhnya.

"bunga buat gua?" tanya Neisha

Celvin merutuki Neisha yang langsung to the point. Dengan gugup dia mengeluarkan bunga itu dari balik tubuhnya, lalu menyerahkan bunga itu kepada Neisha.

Celvin menarik nafas panjang,
"iya buat lo. tapi gua gatau lo suka atau ga"

Neisha dengan senang hati menerima bucket bunga itu. Dia tersenyum senang.

equal love (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang