Happy reading gusy 🔹🔹
Sebelumnya, thank you
buat yang udah mau baca cerita ini. Semoga kedepan bisa rame sksks🖤🖤🖤
.
.
.
Keesokan harinya seperti biasa syila yang sudah rapi bersiap untuk pergi ke sekolahnya." mah, pah, berangkat dulu," sambil menyalimi punggung tangan sella dan andi sang papa.
" kak, makan dulu." seru papa-nya.
" nanti disekolah aja," sahut syila.
Ia menyambar segelas susu putih diatas meja lalu menenggaknya cepat hingga tandas tak tersisa.
" syila berangkat dulu," pamitnya.
Butuh 15 menit baginya untuk sampai disekolah. Dan sekarang ia sudah sampai dihalaman sekolah, dengan segera ia memarkirkan motornya lalu bergegas menuju kelas.
Sesampainya dikelas, yang tampak masih sepi, ia lalu duduk dibangkunya. Beberapa menit kemudian, ia mengeluarkan earphone serta ponselnya lalu memutar musik.
Sebelum masuk kekelas, ia sudah mengganti celana jeansnya dengan rok sekolah. Karena syila selalu menggunakan motor sport, jadi ia selalu menggunakan celana jeans juga jaket dari rumah. Sampai di sekolah baru lah ia menggantinya dengan rok sekolahnya.
Itulah kebiasaan syila. Berangkat sekolah di pagi buta tanpa sarapan, setelah sampai ia hanya duduk termenung disana sambil mendengarkan musik. Sembari menunggu hari semakin siang.
Memang sudah kebiasaannya sejak dulu, apalagi kebiasaan saat berangkat dihari yang masih petang, tepatnya saat belum ada tanda-tanda sinar matahari muncul.
Satu tujuan ia melakukan itu, yaitu tidak ingin bertemu banyak orang. Gadis itu selalu merasa takut apabila bertemu banyak orang, ia takut keramaian.
Karena yang muncul dibenaknya, saat ia berada dikeramaian, itu seperti kembali pada masa lalunya. Bayangan saat ia mengalami perundangan oleh teman-teman sekolahnya, seakan berputar.
Gadis yang tadinya sedang menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan, terpaksa mendongak saat merasa tepukan pelan pada bahu kanannya. Narasya.
****
Seorang gadis tengah mengeluarkan motornya dari gerbang rumahnya.
" morning syaa,"
" pagi sya,"
Sedangkan sang gadis berdehem menyahuti sapaan para sahabatnya. Untuk beberapa saat ia memanaskan motor sport nya. Sedangkan para sahabatnya yang baru datang barusan untuk berangkat bersama kesekolah, menunggunya dengan lapang dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syila Sellara [Revisi]
Ficção AdolescenteSyila Sellara, berniat menghindari seseorang yang menjadi penyebab luka-nya dimasa lalu, namun justru dipertemukan kembali. Kehidupannya telah hancur karena seseorang. Lelah sudah ia berusaha menghindar jauh untuk melupakan semua perlakuan orang...