Part 4 Behind the Curtain

77 6 0
                                    

Happy reading 🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🔹🔹

Tinggalkan jejak, dengan vote and komen 😍

.

.

.

" gak buruk juga." batinnya.

Menghembuskan nafas pelan, ia membawa pandangannya keseluruh isi kelas. Namun atensinya terhenti, saat mendapati seorang gadis yang tak asing baginya.

Gadis bernetra cokelat, yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Keduanya saling bertatapan selama beberapa detik.

Hingga panggilan yang berasal dari guru muda disamping, membuat keduanya remaja itu memutus kontak matanya.

" baik sudah ngerti semua ya! Kalau begitu, masnya bisa duduk dibangku yang kosong ya," arah guru muda itu.

Pemuda itu mengedarkan pandangannya memperhatikan ruang kelas, ada dua bangku kosong. Dibarisan tengah dan sebelah kiri yang lebih tepatnya bagian pojok.

Setelah terdiam sejenak memikirkan dimana ia akan duduk, pemuda tinggi itu memacu langkahnya mendekat pada bangku yang akan menjadi tempatnya.

" Oky," ujarnya dengan suara rendah sembari mengulurkan tangan pada pemuda yang akan menjadi teman sebangkunya.

" Juan," sahut pemuda itu, sembari menerima uluran tangan oky kemudian memintanya untuk duduk.

Oky memilih duduk dibagian pojok. Tepat dimana gadis yang beberapa menit lalu bertatap dengannya.

Posisinya. Juan berada disebelah kanan tepat dibelakang Narasya, Sedangkan Oky sudah kalian tau bukan?

Oky menyerngit saat belum lama ia menduduki bangkunya gadis didepannya berseru sembari mengangkat tangan kanannya. Membuat guru muda yang tengah menerangkan materi mengalihkan atensinya begitu pun teman-teman satu kelasnya.

" Ya, ada yang mau ditanyakan?" tanya bu ika. Guru muda itu menghentikan penjelasannya menutup buku ditangannya.

" izin ke uks bu."

" kamu sakit syila? Pantes saja dari tadi bu ika perhatikan wajah kamu pucat. Ya sudah, kamu ke uks saja istirahat disana ya."

Guru muda itu terlihat begitu perhatian pada gadis yang duduk didepannya. Suara bu ika terdengar lagi.

" nara, tolong bantu syila ke uk-" ucapan bu ika terhenti saat gadis yang duduk didepan juan beranjak menarik gadis bernetra cokelat.

Syila Sellara [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang