Author Pov
Cerita ini berkisah tentang seorang anak perempuan yang bernama Liona, yang pindah dari Indonesia ke korea karena ayahnya bertugas ke sana selama 3 tahun. Sebelum itu dia harus rela berpindah - pindah sekolah, dan ayahnya mulai berkerja tetap di suatu perusaan semenjak umurnya 6 tahun, setelah ia tamat SD dia mulai berpindah sekolah ke beberapa negara untuk melanjutkan ke SMP karena ayahnya lama bertugas, dan ibunya pun juga ikut. Sekarang mereka tinggal di Seoul Korea Selatan. Hi aku Liona Ardinata aku baru pindah ke Korea ini adalah tempat impianku dari SMP dan impianku tercapai hehe, sesudah seminggu aku pindah ke sini aku harus mencari sekolah siang itu aku sedang mencari sekolah di sini melalui internet, setelah ku lihat dari beberapa pilihan ada satu yang membuatku tertarik yaitu Sekolah Performing Art Seoul.
Liona Pov
Mataku milai berbinar - binar dan aku mulai mencari tau soal sekolah ini. Sebelumnya aku pernah dengar dari teman - teman lamaku, kalo sekolah ini keren, dan sepertinya sekolah ini bisa jadi batu loncatan untuk menggapai cita - citaku. Karena cita - citaku ingin menjadi aktris sejak SD. Tanpa menunggu lama aku langsung menunjukkannya kepada ayahku yang sedang duduk di depan rumah sambil minum kopi dan membaca koran hari terbaru, aku sepontan berteriak kegirangan kepada ayah.
"Ayah aku sudah ketemu sekolahnya! Aku ingin masuk sekolah ini ya yah?" dan ayah melihatku dengan seksama sambil bertanya.
"Kau yakin ingin sekolah disini? Ini sekolah performing art loh Kamu mau jadi aktris?"
"Iya yah, karena cita - citaku ingin menjadi aktris, bolehkan yah? Boleh ya boleh ya?" aku keluarkan jurus aktingku ke pada ayah, dan berjongkok di dekatnya seperti seorang selir yang memohon kepada raja, maaf ini kedengaranya berlebihan hehe.
Ayah pun menarik nafas panjang dan berkata. "Anak jaman sekarang maunya jadi idola." dengan mengelus kepalaku yang seperti kucing ingin meminta makanan ini.
"Baiklah boleh, tapi kamu harus janji harus belajar dengan giat, untuk menggampai cita - citamu." Ayah pun tersenyum lebar dan aku berjanji sambil hormat kepada ayah. Lalu ayah melanjutkan membaca korannya lagi, lalu matanya tertuju pada pengumuman pendaftaran siswa baru di Sekolah Performing Art Seol.
Aku pun menyiapkan segala persaratan yang harus dibutuhkan selama beberapa hari. Tidak terasa hari itu pun datang. Aku bersama ibuku pergi ke sekolah itu dengan taksi, selama beberapa menit kita pun sampai di sekolah. Aku melihat murid yang ingin mendaftar sangat banyak dan aku pun tidak yakin bisa masuk karena aku takut kalau kapasitas murid di terima tidak banyak.
Tapi ibuku pun menyemangataiku aku mulai percaya diri dan masuk ke dalam bersama. Dengan langkah pasti aku mendaftarkan namaku untuk di panggil panitia, aku masuk pada urutan belakang. Kesal sih tapi tak apa - apalah demi cita - citaku apapun aku lakukan selagi itu positif. Aku menunggu di kursi yang telah di siapkan di luar ruangan, sambil mengobrol dengan ibuku.
(lotto by Vernon seventeen) Tidak sengaja aku melihat cowok yang lewat di depanku yang keliatannya bukan dari Korea. Asli aku melihat dia dari atas sampai bawah aku bergumam menarik juga, nih cowok udah putih ganteng, matanya coklat rambutnya bagus,tinggi pula anak siapa sih?
Author Pov
Nomor urut dan namanya pun di panggil dan Liona masuk sendiri, dengan menarik nafas panjang dan jantung yang berdebar, setelah dia duduk di kursi panitiapun memberi tau namanya.
"Nama saya Kim Lee Baek silakan isi formulirnya." Liona mulai mengisi formulir dengan lengkap dan serius, lalu sang panitia pun meliahat formilir Liona sambil mengecek lagi.
"Jadi namamu Liona Ardinata dan kamu dari Indonesia tinggi 164 cm dan hobimu berakting, mendengarkan lagu, dan bernyanyi?"
"Ne benar sekali pak." mengangguk yakin.
"Hmm arraso, kamu harus tunjukkan salah satu hobimu di depanku."
Sekejap Liona pun kaget mendengarnya, dia tidak gak tau kalo ada tes bakat, dan belum ada persiapan sama sekali buat ini "Jeongmalneyo? (benarkah) Di sini sekarang?"
"Ne, tapi setelah tes wawancara selasai. Ok kau siap untuk tes wawancara?" dia menatapku dengan serius, dengan wajahnya yang masih muda sekitar 23 tahun itu, Lalu Liona gak tau harus berapa lama bertatapan dengan panitia yang manis dan tampan di depannya ini cobaan - cobaan, kelakuan panitia itu membuat aku menjadi gugup gumam Liona sambil mengelus dada dan itu membuatnya gugup bukan main.
"Emm...ak..aku..."
"Jangan gugup, santai saja ini bukan ulangan lisan dan pertanyaanya juga tidak sulit yang di nilai disini adalah kepercayaan diri, intonasi saat berbicara, dan penampilan. Baiklah tarik nafas lalu buang perlahan."
"Hiiiiiuuuuppp....huuuuuh." dengan wajah yang lucu.
"Hahaha." tertawa dengan muka yang cool.
Tes wawancara pun dimulai dan Liona menjawab dengan santai dan percaya diri. Sebelum pertanyaan terakhir ada seorang kakak senior yang memberikan data kepada panitia Kim, dan Liona melihat anak itu dari kepala sampai kaki. Iya pun tekejut ini adalah anak laki - laki yang ia liat di koridor itu, matanya pun tertuju pada wajahnya.
"Terima kasih Veren, letakkan saja di meja." dan Veren pun melihat gadis itu sambil lalu bertanya dengan santai.
"Kamu adalah Liona Ardinata dari Indonesia, benar?" mengerutkan keningnya.
"I-iya benar, eh tahu dari mana nama dan asalku?" dengan mengerutkan dahi sambil menunjuk Veren.
"Aku melihat kartumu, sampai jumpa." dengan wajah yang datar.
Liona mulai bergumam singkat sekali jawabnya, dan wajahnya juga dingin kayak es tapi dia keren juga boleh nih jadi pacarku hehe dia pun terbawa angan - angan seperti udah ngefly ke langit ke 7, wah indahnya.
"Liona ... Liona?"
hei aku mendengar suara ada yang memanggilku, tunggu apa? Gumamnya lalu tersadar.
"Ne? Miane aku tidak fokus."
"Baiklah tidak apa-apa, kita ke pertanyaan selanjutnya apa motifasimu masuk sekolah ini?"
"Karena aku ingin, mempunyai pacar yang keren." sambil melihat Veren yang sadang membantu panitia lain.
"Aku tidak yakin dengan alasan seperti itu kau bisa di terima di sini, Hemm baik selanjutnya."
"Eeeh, tunggu sebentar pak."
Liona terdiam sebentar lalu bergumam Eh aku ngomong apa sih ngawur banget, jawab apa nih berpikir - berpikir Liona. Ah aku ada ide sepertinya aku harus berdiri supaya terlihat lebih tegas, tarik nafas panjang dan keluarkan, ok aku siap.
Draaak!
"A-aku ingin masuk sini karena keinginanku menjadi seorang aktris atau penyanyi, dan aku ingin dengan bakatku, aku bisa berguna untuk sekolah dan negara dan juga membuat orang tuaku bangga, terima kasih." dengan membungkukkan badan.
Suasana yang hening berubah menjadi ramai dengan tepuk tangan yang bergemuru. Liona pun tersenyum bangga sambil melihat ke arah Veren, tapi ia membalas dengan senyuman tipis namun manis seperti permen. Setelah itu ia melanjutkan tes bakatnya dengan bernyanyi dan berakting.
hi hi selamat datang ke hidden love, semoga kalian menikmati alurnya tapi jangan lupa buat comment dan vote ya makasih. Go to next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love [ SVT Ff ]
Teen FictionAttention 💎 karya ini republish dari akunku Senachwehansol26 🌻🌻 Seorang gadis pindahan dari Indonesia yang bersekolah di Seol karena pekerjaan orang tuanya, sejak SMP pergi ke Korea adalah impiannya dan akhirnya terkabul. Saat di sekolah baru di...