FAKE MARRIAGE [ Complete ]

Part 1

Fake Marriage

A BJYX FanFiction

by oishielmo

────┈┈┈┄┄╌╌╌╌┄┄┈┈┈────

Musik jazz menepikan hening di tengah dua orang yang nongkrong di sebuah kafe berteman pancake dan latte. Uap tak lagi mengepul, latte yang tak tersentuh sudah mendingin seperti halnya atmosfer yang keluar dari seorang lelaki tampan pertengahan dua puluhan. Apatis kepada seorang perempuan cantik berambut hitam sebahu di hadapan. Fokusnya hanya pada layar ponsel di tangan.

Tak peduli si perempuan sedang memandangnya jenuh dengan kedua tangan terlipat di dada. Lebih lagi pada belahan dada yang mengintip dari mini dress merah selutut beserta neckline off-shoulder.

"Menjengkelkan," gerutu perempuan itu, kesabarannya sudah tak setebal pembalut yang dia pakai tiap bulan kala tamu datang.

"Memang," balas si lelaki malas.

Perempuan itu, Meng Meiqi berdecak dongkol. Bersungut-sungut serta hidung berkerut. "Kau benar-benar menjengkelkan." Dia berdiri, mengambil tas baguette hitamnya sambil disematkan di pundak kanan.

Dua jam diacuhkan bukanlah pengalaman yang mengasyikkan dalam kencan. Lelaki di depannya ini memang bukan pacarnya. Sejujurnya, keduanya sedang dalam kencan buta atas kehendak orang tua semata. Akan tetapi, Meng Meiqi benar-benar tak menyangka, lelaki ini satu-satunya lelaki berani mengacuhkan dirinya.

"Terus, kau mau aku bagaimana?" tanya Wang Yibo malas tanpa sekali pun berniat melirik Meng Meiqi.

Meng Meiqi mendengkus. "Bisakah kau bersikap seperti sebagaimana mestinya!"

Bukan pertanyaan, lebih seperti menuntut. Perempuan itu biasa diperlakukan bak seorang putri oleh lelaki yang naksir dengannya. Setuju ikut kencan buta lantaran penasaran akan sosok Wang Yibo yang di foto kelihatan begitu memesona. Tetapi ternyata ....

Wang Yibo mem-pause game yang semenjak tadi dia mainkan. Kemudian menatap perempuan di depannya. Saat itu, Meng Meiqi pikir lelaki bernama Wang Yibo ini mulai serius dalam kencan buta ini. Tetapi dugaannya salah.

"Kencani saja dirimu sendiri!" bentak Meng Meiqi moment Wang Yibo mengacungkan jari tengahnya di depan perempuan itu. Meng Meiqi dan raut masamnya pergi dan tak menengok lagi.

Meninggalkan Wang Yibo beserta senyum kemenangan yang terulas di paras yang rupawan. Dia terkekeh samar sebelum balik memainkan game di ponsel.

''Sore yang indah,'' katanya sambil menatap ke luar jendela, menyaksikan bagaimana pendar jingga menerpa padatnya jalan yang dilalui kendaraan bermotor. Dan tak ada yang lebih menyenangkan selain menyebabkan seorang perempuan di kencan buta badmood melebihi hari pertama kedatangan tamu.

***

"Ini sesudah yang kesebelas kalinya, gadis-gadis itu pergi, apa yang kau lakukan kepada mereka, Yibo?" tanya perempuan paruh baya kepada putranya via telepon.

"Dua belas lebih tepatnya," koreksi Wang Yibo. "Aku tidak melakukan apa pun kepada mereka, Ma."

Memang benar, Wang Yibo benar-benar tidak melakukan apa pun. Hanya diam sepanjang kencan berlangsung tanpa ada niat berbuat kurang ajar.