Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ^^
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"Sebenarnya, aku sudah lama ingin bilang hal ini kepada kalian." Wang Yibo menatap serius kedua orang tuanya bergantian, "Ma, Pa, aku gay," akunya to the point. "Dan perkenalkan, ini Xiao Zhan, kekasihku."
"Xiao Zhan." Sang kekasih memperkenalkan diri, membungkuk sedikit dengan gestur kaku lantaran belum terbiasa. Xiao Zhan tahu, adab untuk orang yang lebih tua sangat dijunjung tinggi di negara ini.
"Kau ... apa?" Nyonya Wang mengorek telinganya dengan jari kelingking seakan-akan salah dengar. Kepribadian khas sosialita yang biasa melekat dalam dirinya lenyap sesaat.
"Wang Yibo, putramu ini, gay dan sudah memiliki kekasih." Dia mengulang. "Jadi, aku mohon kepada kalian dengan sangat. Berhentilah mengikutsertakan aku dalam kencan buta lagi." Usai kata, Wang Yibo menggaet lengan Xiao Zhan sambil merapatkan dirinya dengan sang 'kekasih'.
Nyonya Wang mendadak linglung, pikirannya sibuk mencerna pengakuan Wang Yibo. Dia balik duduk di sofa tanpa berkata-kata. Dalam hati sempat mengira, putranya menjadi gay, sebab tadi mencibir aktor gay di televisi.
Di pihak Tuan Wang, lelaki paruh baya berusia empat puluh lima tahun itu tengah fokus membandingkan foto seorang lelaki yang terpampang di koran dengan lelaki yang sekarang ditempeli Wang Yibo.
Sekian detik terlewat. Kegugupan melanda sepasang kekasih gay ini. Xiao Zhan menunduk, tersenyum tipis sambil mengusap tengkuk. Dia menatap 'kekasihnya' begitu Wang Yibo menatapnya. Terjadi aksi saling pandang antara keduanya, dan itu disaksikan oleh pasutri Wang.
"Ehem!" Sang ayah berdeham. Spontan kekasih gay di depannya memutuskan pandangan.
"Yibo," panggil Wang Xuemin.
Wang Yibo menatap wajah ayahnya saat lelaki paruh baya itu bertanya, "Kau benar-benar yakin dengan pilihanmu?"
"Te-tentu saja." Meskipun sudah menyiapkan diri selama perjalanan ke sini, Wang Yibo tidak bisa menahan gugupnya. Berharap ayahnya tidak langsung mencoret namanya dari daftar keluarga. "Mengapa Papa bertanya seperti itu?"
"Mungkin saja kau keliru dengan perasaanmu." Ayahnya mengedikkan bahu. "Kau bahkan belum pernah jatuh cinta, tahu-tahu datang membawa kekasih. Siapa tahu perasaanmu padanya sebatas sahabat." Ada jeda sejenak. Sementara benak Wang Yibo kembali mengarang cerita jikalau ayahnya bertanya lebih detai perihal pertemuan pertamanya dengan sang kekasih. ''Jangan tersinggung,'' sambung Wang Xuemin.
Giliran Xiao Zhan jadi sasaran Wang Xuemin selanjutnya. Dia cermati lelaki bergigi kelinci ini. Menilai seberapa pantas Xiao Zhan menjadi kekasih putranya, bila kenyataanya memang benar dia kekasih Wang Yibo. Feeling Wang Xuemin mengatakan ada beberapa yang janggal, dan oleh sebab itu, dia menunggu pembuktian.
Berbeda dengan Wang Yibo. Xiao Zhan menunduk saat ditatap ayah dari kekasihnya. Menatap tempatnya berpijak, Xiao Zhan sedikit terkesiap tatkala genggaman Wang Yibo pada pergelangan tangannya mengerat.
"Pa, jangan tatap Zhanzhan dengan pandangan mengintimidasi seperti itu!" serunya, maju selangkah tuk menghalangi Xiao Zhan dari tatapan ayahnya.
Wang Xuemin tersenyum miring. Dia hendak tergelak pelan, namun masih bisa ditahan.
"Sekarang kalian sudah tahu soal orientasi seksualku, ditambah lagi aku telah memiliki kekasih. Jadi, aku harap kalian berdua berhenti memintaku menghadiri acara kencan buta payah itu lagi."
"Kalian berdua, kau bilang? Itu hanya Mamamu, Papa tidak ikut campur." Tentu saja dia tidak mau diikutsertakan.
Sekarang ketiga lelaki dalam ruangan itu melihat kepada Ahn He, tak terkecuali Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE MARRIAGE [ Complete ]
FanfictionMuak karena terus disuruh ibunya kencan buta dalam rangka pencarian jodoh, Wang Yibo nekat pura-pura mengaku gay. Tidak hanya itu, dia bahkan meminta Xiao Zhan, teman masa kecil yang sudah seperti saudara, agar menjadi kekasih palsunya di hadapan or...