2.0

19.2K 1.6K 122
                                    

Antagonist Before The Ending
2.0 Lama tak Bertemu

.....

"Papa, sebenarnya ada masalah apa di antara Papa dan Mami?" Ethan menelepon Khalid selepas pulang sekolah. Sampai di rumah bocah itu menelepon Papanya.

Khalid terdiam.

"Papa dengar suara Ethan kan?" 

"Halo? Ethan kamu tadi bilang apa?" Terdengar Khalid membalas Ethan. 

"Papa sama Mami ada cekcok ya, kok Ethan merasa Papa menjaga jarak sama Mami?"

"Ethan Papa tidak bisa mendengar apa pun, sepertinya sinyalnya buruk," Dusta Khalid di seberang sana, memutuskan panggilan itu sepihak.

Ethan mengernyitkan keningnya, kentara sekali Papanya ini sedang menghindari pertanyaannya. Ethan tau betul tabiat Papanya ketika berbohong. Ethan semakin yakin ada kesenjangan di antara Papa dan Maminya, dan Ethan harus secepat mungkin tau akar masalahnya supaya ia bisa memecahkan ketegangan di antara kedua orang tuanya. 

Di sisi lain tepatnya di kantor Khalid, laki-laki itu mengacak-acak rambutnya. Pikirannya selalu mengarah kepada kesalahannya dulu. Khalid mengaku ia sudah kurang ajar di masa lalunya. Namun sekarang Khalid ingin menebusnya.

Dulu Khalid tidak suka kehadiran Rhea yang selalu mengikutinya bagai ekor. Namun sekarang berbeda, ia mencintai istrinya. Khalid perlu meluruskan masalah ini dan berdamai dengan istrinya. Selain itu Khalid sudah berjanji kepada seseorang.

Malam itu Khalid datang ke rumah temannya untuk meminta saran. Neneknya siang tadi meneleponnya memberitahukan padanya beliau akan menjodohkannya dengan Rhea, perempuan yang dari SMP mengejarnya.

"Nenek menjodohkanku dan Rhea," Ungkap Khalid merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang ruang tamu.

"Rhea siapa?"

"Rhea wanita yang sering ku ceritakan padamu sekaligus Bos mu itu."

Laki-laki itu mengangguk, "Ohhh, Rhea Arisha. Lalu mengapa kau gusar, bukankah seharusnya kau senang?"

Khalid mengusap wajahnya menggunakan telapak tangannya beberapa kali,"Tidak tau, perasaanku berantakan."

"Hmm, begini saja. Kau mencintainya?" Tanya sang pemilik rumah.

Khalid tidak menjawab, malah menatap aneh sang pemilik rumah,"Hei, Khalid Hernanda! Mengapa menatapku, jawab iya atau tidak," Ujar laki-laki itu.

"Diam tidak ada gunanya, jadilah lelaki yang tidak plin plan. Aku anggap kau mendapat karma masih mencintai Rhea," Ucap laki-laki berkaos oversize memutuskan.

"Tapi jika aku menikahi Rhea, bagaimana dengan Tania?"

Laki-laki itu berdecak kesal, temannya ini memikirkan hal konyol, yang jelas-jelas jawabannya sudah ada.

"Ck, kau hanya menganggap Tania sebatas sahabat kan? Dan kau menganggap Rhea sebagai orang sepesial yang tersimpan di hatimu kan? Maka semua sudah jelas, tidak usah pikirkan Tania, mudah kan?"

"Khalid kalau kau masih bimbang seperti ini aku jadi tidak rela melepaskan Rhea padamu. Asal kau tau aku sudah lama menyukainya, tapi jika kau mencintainya aku ikhlas dia bersamamu, karena dia juga mencintaimu," Lanjut laki-laki itu mengutarakan fakta yang belum pernah Khalid ketahui.

"Jikalau pengantin prianya bukan kau, sudah ku rebut Rhea darinya."

"Kau berjanjilah padaku, tolong buatlah hidupnya penuh warna-warna cerah, karena selama ini hidupnya hanya di penuhi dua warna, hitam dan putih. Dan kau tidak boleh menceraikannya. Apapun masalahnya jangan pernah memikirkan perceraian. Pikirkan dengan kepala dingin solusi masalah yang kalian hadapi tanpa jalur pengadilan. Awas saja sampai kau meceraikannya, jangan salahkan aku merebut mantan istrimu itu," Ujar laki-laki itu bercanda, tertawa khas kuda.

Antagonist Before The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang