ALTHAN 2 || 14

709 49 7
                                    

SELAMAT MEMBACA

AWAS TYPO

||||

Setibanya di Mansion Alvin, Althan menggendong Alvan menuju kamarnya. Dia tidak tega harus membangunkan Alvan yang tengah tertidur nyenyak itu.

Ceklek

Althan menaruh Alvan di kasurnya itu, kemudian turun ke bawah untuk mengambil koper milik sang Adik. Sementara Alvan akan tidur di kamarnya dulu. Setelah menaruh koper itu, Althan mendekati Alvan yang masih tertidur.

"Bener - bener mirip sama gw." ujar Althan sambil meneliti wajah Alvan

'Yaiyalah, namanya juga saudara kembar,' kata Alarick

"Halah lu tiba - tiba muncul aja," ujar Althan berkata dalam hati

'Yaelah, gw kan pengen kenalan sama adik lu yang otomatis jadi adik gw juga kali.' ucap Alarick memaparkan keinginannya

"Kapan - kapan aja deh ya Al."

'Ahh lu mah gak seru,'

"Bukan gitu, tapi ntar kalo dia takut sama lu gimana. Lu kan nyeremin." ujar Althan

'Enak aja, gw mah kagak nyeremin, gw mah bawaannya ramah.' kata Alarick tak terima

"Iya saking ramahnya, batu aja lu ajak bicara."

'Biarin lah. Pokoknya gak mau tau, lu harus ngenalin gw sama Alvan. Rugi banget sih kalo gak kenalan sama gw,'

"Iyain aja, biar seneng,"

Alvan yang sudah bangun pun menatap heran Orang yang berstatus saudaranya itu sedang melamun.

"Oii," panggil Alvan

"Ha? eh lu udah bangun?" tanya Altha yang sudah tersadar

"Belum, masih tidur. Ya lu buta apa gimana? gak lihat kalau gw udah bangun?"

"Buset, pedes banget bro." kata Althan

"Udah ah, gw ada di kamar siapa ini?' tanya Alvan sambil melihat sekitar

"Lu ada di kamar gw, sementara lu tidur di sini dulu. Soalnya kamar punya lu masih di beresin." jawab Althan

"Ehh btw, kita belum kenalan kan? kenalin nama gw Althan, kalo nama panjangnya panggil aja Althannnnnnn." lanjutnya sambil mengulurkan tangan

Alvan menerima jabatan tangan itu, "Gw Alvan."

"Nama lengkapnya?"

"Alvan,"

"Ha?? cuman satu kata?!" tanya Althan

"Iya, gampang kan. Jadi kalo ulangan waktunya gak habis buat nulis nama doang." kata Alvan

Althan kira Alvan ini anaknya pendiem, ternyata kagak.

"Okeyyy, jadi gw itu abang lu ya dan lu adek gw." Alvan haha mengangguk

"Ntar gw kenalin lu sama teman - teman gw deh."

"Iya iya, btw kamar mandi mana? gw kebelet."

"Tuh di pojok sana." Tunjuk Althan. Alvan pun bergegas pergi ke kamar mandi. Sedangkan Althan dia pergi ke kamar Orang tuanya, di jalan dia menampilkan wajah datarnya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk,"

Ceklek

"Loh Althan? Ayo sini duduk," kata Alexa

  Althan hanya diam menatap Papa dan Mamanya.

"Papa sama Mama kenapa bohong dengan cerita di Panti tadi?" tanya Althan

"Maksud kamu apa sih Al? jelas - jelas agar dia bisa kita bawa dengan mudah." kata Alvin

"Tapi itu salah Pa. Papa gak mikirin gimana perasaan Alvan setelah tau kalo cerita yang Papa bilang tadi itu bohong?!" ujar Althan yang mulai emosi

"Ya udah gak papa, biar dia tahu. Kalo dia itu sengaja Papa sama Mama buang dia ke Panti Asuhan. Bukan karena masalah Perusahaan." kata Alexa santai

Althan menggelengkan kepalanya tak percaya. "Althan pikir Papa sama Mama udah berubah. Tapi ternyata pemikiran Al salah. Kalian tetep sama aja kayak dulu."

"Sudahlah lah, jangan bahas anak itu lagi."
ujar Alvin

"TAPI DIA ADIK ALTHAN PA!! KALIAN BERDUA BENER - BENER TEGA!!" marah Althan

Tanpa mereka sadari orang yang sedang di bicarakan berada di pintu, mendengar semuanya.

"Jadi, Alvan emang sengaja di buang ke Panti?"

Althan yang mendengar itu lantas terkejut kemudian menoleh ke belakang. Di sana, adiknya menatap mereka dengan raut wajah kecewa.

"Dek," panggil Althan

Alvan menatap Althan, "Jadi, Alvan beneran sengaja di buang ya Bang?" tanya Alvan sambil tersenyum miris

Althan menggeleng, "Gak dek,"

"Bohong," Alvan pun pergi dari sana.

"ALVAN!!" panggil Althan. Kemudian dia menoleh pada Orang tuanya.

"Bukan Alvan doang yang kecewa sama kalian. Tapi Althan juga." Setelah mengatakan hal itu, Althan pergi mengejar Alvan. Meninggalkan Alvin dan Alexa yang kini hanya terdiam.

TBC

ALTHAN 2  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang