ALTHAN 2 || 26

656 47 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA

AWAS TYPO

ENJOYY

||||

Althan, Alvan, dan juga teman - teman mereka saat ini sedang berada di halaman belakang rumah Alvin. Mereka tengah menaiki pohon Jambu air, rencananya akan membuat rujak.

"WOYY ITU YANG DI DEKET LU TUH GEDE!!" teriak Firman pada Nando yang kini tengah berada di pohon bersama Tristan. Althan dan Alvan bertugas membuat bumbu untuk rujaknya. Mereka menggunakan 35 buah cabai rawit dan gula merah.

"Ini gak kebanyakan Bang?" tanya Alvan menatap ngeri cabai yang akan mereka ulek

"Engga, ini udah pas." Alvan meneguk ludahnya kasar, dapat dipastikan setelah memakan rujak itu akan sakit perut. Lebih baik Alvan cari aman saja nanti.

"Woii Al, ini udah kita petik." kata Nando sambil menunjukkan wadah berisi jambu air itu

"Yaudah sana cuci habis itu potongin."

Mereka bertiga membersihkan jambu air itu kemudian membawa ke tempat di mana Althan dan Alvan berada untuk di potong.

"Lu pakai berapa cabai Al?" tanya Firman

"Cuman 5." jawab Althan enteng

'5 darimana, 35 yang bener ituu,' batin Alvan meringis. Tadinya dia ingin memberitahu tapi Althan melarangnya.

Setelah jambu itu selesai di potong, mereka langsung saja memakannya.

"Anying, napa pedes banget?" tanya Firman tapi tetap saja melanjutkan makannya. Katanya sih pedes tapi nikmat.

"Iya anjir, kata lu 5 biji doang cabenya. Tapi kenapa malah kayak pake berpuluh - puluh cabe." Tristan langsung saja minum air. Sedangkan Alvan dia memilih makan jambu air nya saja tanpa di sertai dengan bumbu rujak itu.

"Bohong ya lu Al, ini cabenya pasti banyak." ujar Nando

"Emang banyak, gue pakai 35 biji." kata Althan tanpa bersalah

"Anjing sialan lu Althan," umpat Firman

"Gue sakit perut lu tanggung jawab anjir." lanjutnya yang masih memakan jambu itu

"Goblok, lu kalau gamau sakit perut jangan pakai bumbunya." Tristan memukul kepala Firman pelan

"Halahh lebay kalian semua." kata Althan

"Gue gak lebay, tapi ini nyiksa perut."

"Bodo amat."

Mereka tetap makan rujak itu sampai bumbunya habis. Katanya sih pedas, tapi kenapa malah di lanjutin? aneh emang.

~•~•🦇•~•~

Alvan tengah berbaring di kasur yang ada di kamar Althan. Dia memainkan ponsel milik saudaranya itu, Alvan tak menyangka jika Althan mendownload permainan barbie salon.

"Abang download game ini?" tanya Alvan saat Althan masuk ke kamar

"Bukan Abang, Alarick yang download."  jawab Althan kemudian duduk di samping Alvan

"Ohh Alarick." Alvan menganggukkan kepalanya. Tapi dia terkejut ketika Althan tiba - tiba memeluk

"Halo adik kecil, akhirnya gue punya adek juga." kata Alarick, yap Alarcik tadi dengan paksa mengambil alih tubuh Althan karena ingin sekali bertemu dengan Alvan.

Alvan terkejut ketika melihat mata Althan, "Lu siapa anjir?" tanya Alvan syok

"Kenalin gue Alarick, Abang lu yang paling baik di banding si Althan kampret itu." jawab Alarick memperkenalkan diri

'Sialan lu Alarick,' umpat Althan yang tak di hiraukan

"Ohh jadi kamu Bang Alarick. Matanya bagus warna merah gitu." Alarick yang dipuji oleh Alvan menyembunyikan wajah memerahnya di ceruk leher Alarick

Sangat berbeda sekali jika Alarick bertemu orang lain. Tapi jika bersama Alvan kenapa jadi malu - malu kucing seperti itu. Althan saat itu di beritahu jika Alarick menginginkan sekali seorang adik. Mungkin doa Alarcik di kabulkan sekarang. Dan siap - siap saja Alarick akan memonopoli Alvan.

TBC


ALTHAN 2  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang