ALTHAN 2 || 30

618 46 0
                                    

vote dan komennya jgn lupaaa

~•~•🦋•~•~

"Ganteng banget dah gue buset."

Alarick tengah berkaca sambil merapihkan rambutnya. Setelah itu dia kemudian pergi ke bawah untuk sarapan.

"Bang Alarick," Alvan memeluknya, dia itu sangat rindu dengan adiknya yang satu ini.

"Kangen ya sama gue." Alvan mengangguk

"Dari kapan kamu muncul Al?" tanya Heru

"Tadi, setelah mandi." jawab Alarick yang kini sudah memakan roti dengan selai coklat.

"Ohh begitu, yasudah ayo kita sarapan."

Setelah sarapan Alarick dan Alvan langsung pergi ke Sekolah. Sesampainya di sana, Alvan langsung pergi ke kelas, sedangkan Alarick pergi ke warung yang berada di belakang sekolah.

Ayolah, dia bukan Althan yang sangat menyukai pelajaran matematika. Alarick sangat anti dengan pelajaran yang satu itu, kecuali jika pelajaran Olahraga. Alarick akan maju paling depan.

"Oii mas bro, tumben lu ke sini." kata Firman. Di sana sudah ada Firman, Nando, dan Tristan yang menjadi langganan di warung tersebut

"Ehh gue baru sadar, lu bukan si Bos Althan ya? lu Alarick?" tanya Nando

Alarick hanya mengangguk kemudian duduk dan mengambil makanan milik Tristan.

"Itu punya gue, enak aja. Beli sana." kata Tristan

"Malas ngeluarin duit."

"Hilih, bilang aja lu kagak bawa dompet ye kan." Firman sudah hapal sedikit kelakuan Alarick yang beda dengan Althan. Alarick itu jika pergi ke Sekolah selalu lupa membawa dompet, dan mengaharuskan mereka bertiga untuk mentraktir anak itu.

"Ya, itu juga termasuk."

"Btw, lu kapan bawa brownies buatan lu lagi?" tanya Alarick, gini-gini dia itu sangat menyukai brownies buatan Tristan

"Gue lagi malas bikin. Hmm, terakhir gue bikin brownies itu pas ketemu anak yang pas kita di Rumah Sakit loh. Nah, gue ketemu sama 2 orang anak dari 6 orang yang datang ke Rumah Sakit kemarin. Kalo gak salah namanya itu Ayu sama Alex." terang Tristan

"Ohh mereka, gue malah sering ketemu sama yang namanya Alex di Taman." Alarick mengingat kejadian bulan lalu.

Mereka berada di warung itu sampai istirahat pertama. Kemudian, Alarick menuju kantin karena sang Adik sudah menunggu di sana. Tapi yang di dapatinya malah ada ada drama yang menurut Alarick sangat menyebalkan.

BRAKK

"Hiks, maaf Agam gak sengaja," tangis Agam ketika dirinya menumpahkan jus Buah Naga ke seragam Alvan

"Lu kalau punya mata tuh lihat - lihat dong. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba aja jatuh mana kesannya seakan si Alvan yang salah lagi. Lu mau caper ya?" cerca Bagas

"E-enggak, tadi A-agam kesandung tali sepatu yang belum di ikat." bela Agam

"Cih, tali sepatu lu aja ke iket rapi tuh." Alarick yang baru datang langsung menunjuk tali sepatu Agam yang memang terikat.

'Iya ya, tali sepatu si Agam keiket. Apa jangan-jangan dja emang mau nyari keributan aja.' kata seorang Siswa

'Gue setuju sih sama lu. Muka aja sok polos, dih kenyataannya ternyata kagak.'

Agam diam-diam mengepalkan tangannya kesal dan itu terlihat oleh Alarick. Alarick hanya tersenyum miring melihat reaksi anak itu.

"A-agam minta maaf."

"Iya," jawab Alvan singkat. Dirinya sudah telranjur bad mood.

"Yuk dek, kita beli seragam dulu di Koperasi buat gantiin seragam kamu yang kena Jus." Alarick menarik tangan Alvan.

"Kasian, pasti malu ya?" ledek Firman

"Ya jelas pasti malu lah, udah ketahuan bohong. Sok polos pula hahah." tambah Bagas. Sepertinya Firman memiliki teman untuk julid sekarang.

"Hiks Agam gak gitu." ujar Agam dengan suara yang di imutkan.

"Idih najis,"

Firman, Nando, Tristan, dan Bagas meninggalkan kantin dan pergi menyusul Alarick. Agam terdiam di tempat memandang mereka dengan penuh amarah kemudian pergi dari sana.

~•~•🦇•~•~

"Ck, gue bilang apa. Lu jangan deket-deket si Agam." omel Alarick.

Alvan sudah berganti baju dengan seragam yang baru. Mereka kini sedang berjalan di koridor sekolah dengan teman-teman mereka berdua yang mengikuti.

"Alvan gak dekat-dekat sama Agam kok. Agamnya aja yang ngedeketin terus." Alvan sepertinya sekarang tidak menyukai Agan setelah kejadian di kantin tadi.

"Iya deh, lain kali kalo kamu lihat Agam dari jarak 10 meter. Kamu langsung pergi aja, jangan sampai dia ngikutin kamu dan buat keributan lagi." nasihat Alarick

"Iyaa. Udah ya, sekarang Alvan harus masuk kelas. Abang juga masuk ke kelas jangan bolos ke warung belakang Sekolah. Nanti Alvan aduin Ayah loh." Alvan langsung saja masuk ke dalam.

Alarick yang ada di luar tentu saja ketar-ketir, jika sampai Alvan mengadu pada Heru. Stok Yupinya pasti akan di kurangi lagi, selain itu dia juga pasti kena omel Althan karena membolos kelas.

Sore harinya, Agam datang ke Pemakaman, di sana dia duduk sambil menaruh bunga yang dia beli tadi sebelum ke sini tadi.

Agam perlahan mengusap nisan yang tertuliskan nama seseorang.

"Tenang aja Ayah, Agam bakalan balas semua orang yang buat ayah kayak gini."

TBC

ALTHAN 2  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang