Author POV
Terlihat Hana memegangi kantung plastik supermarket yang berisi berbagai macam jajanan kesukaannya. Dia keluar dari pintu meninggalkan ruangan ber-AC.
Awalnya dia ingin menggunakan sepeda ke sini, tapi setelah dipikir-pikir lebih nyaman berjalan kaki sambil me-time di jalan.
"Hana?"
Hana mendongak terkejut mendengar siapa yang memanggilnya. Rupanya Yudis.
"Kamu sendirian ke sini?" tanya Yudis dan diangguki oleh gadis itu.
"Kak Yudis mau beli apa?"
Sembari menata rambut yang sedikit berantakan dia berkata, "Mau beli cemilan buat temen sambil kerja."
Yudis mengintip dari balik celah kantung plastik Hana. "Wahh cemilan juga. Pas banget, yuk ikut aku aja ke studio?"
Hana berkerut bingung, "Ngapain ke studio? Nanti malah ganggu kerjaan kak Yudis."
Yudis menggeleng, "Enggak, kita-kita mah orangnya santai. Ikut aja, sambil ngobrol-ngobrol di sana."
"Iya jajan ku yang jadi korbannya!" cibir Hana malas.
"Tenang aja, pulang dari studio aku traktir sepuasnya deh! tawar Yudis. Mendengar itu mata Hana berbinar senang.
Tapi seketika dia ingat,"Tapi aku nggak bawa helm, Kak. Kita balik rumah dulu berarti?"
Yudis menggeleng lagi, "Ngga perlu. Kebetulan aku bawa dua. Kamu boleh pakai itu."
Mata Hana memicing, "Ngadi-ngadi banget. Mana ada kebetulan bawa 2 helm . Bilang aja udah direncanain," ujarnya tak tanggung-tanggung. Yudis menyengir tanpa dosa.
Pria itu latas memberikan satu helmnya kepada Hana. Gadis itu kesulitan membuka pengait helm yang terkunci. "Kak tolongin."
Yudis dengan sigap membantunya membuka pengait itu dan kembali memberikannya kepada Hana. "Udah siap?" tanyanya setelah Hana sudah berada di kursi boncengan.
"Udah."
"Yaudah turun," lawaknya membuat Hana memukul punggung pria itu.
"Aku turun beneran loh! Cemilan berarti hangus!" ancam Hana.
"Iya-iya sorry," kekehnya.
🤑🤑🤑
Ini kali pertama Hana datang ke studio foto tempat kakaknya bekerja. Studio ini didirikan oleh Yudis dan juga teman-temannya, jadi semakin akrablah mereka.
"Ayo masuk!" ajak Yudis usai mereka melepas helm.
"Seriusan ngga papa kak bawa orang luar?" tanya Hana polos.
Yudis berdecak, "Kalau kamu masuk berarti udah jadi orang dalem." ya nggak gitu juga konsepnya bwang!
"Lagian udah aku bilang, santai aja. Mereka friendly, kok." daripada menunggu Hana yang kebanyakan mikir, alhasil Yudis menggandeng tangannya dan Hana pun pasrah.
Dibawanya menuju ruang berkumpul mereka atau bisa juga disebut ruang istirahat. Sebelum masuk ruang istirahat, Hana disuguhkan sebuah point utama studio foto. Disana terdapat berbagai peralatan fotografer yang berdiri dengan stand.
Rupanya di dalam ruang istirahat terdapat empat orang tengah bersantai di sana. Dan yang pasti orangnya ganteng-ganteng yang pas buat cuci mata serta nutrisi vitamin A untuk Hana.
"Oy, Yudis! Bawa cemilan kagak?" seru seseorang yang duduk di pinggir sofa.
"Bawa. Se plastik tuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saya Terima Kost Putra (Selesai)
Teen Fiction'Terima kost putra' 'Tersedia 3 kamar kosong Harga 200 ribu/bulan Bebas biaya listrik dan air Potongan harga 10% khusus pelajar' ----- Di belakang rumah Hana, ada rumah kosong yang masih berdiri kokoh dengan perabotan lengkap. Bahkan lebih canggih d...