"Hm.. Sebaiknya masak apa nanti malam?" Ia menopang dagunya, sebuah ide muncul pada kepalanya. "Oh!"
Manik kelabunya menemukan sebuah bahan berwarna merah pekat, ia mengambilnya dan mengisinya di keranjangnya cukup banyak.
"Harusnya ini sudah cukup." Ia menghela nafas lega.
"San Lang."
"!!" Seketika buku kuduk Wei Wuxian merinding begitu mendengar suara yang tidak asing baginya. Ia menelan salivanya susah-susah, dan menoleh.
Wei Wuxian melihat sosok Xie Lian yang bersama dengan Hua Cheng. Tidak heran, meraka bagaikan nasi kering yang selalu menempel.
"Kenapa tidak boleh? Aku ingin ini." Hua Cheng memanyunkan bibirnya.
Xie Lian mengusap pucuk kepalanya. "San Lang, kau akan sakit perut kalau memakannya terus. Menurutlah, oke?" Bujuk Xie Lian.
Hua Cheng luluh, ia mengangguk kecil dan tersenyum lembut pada kekasihnya. "Baiklah. Kalau begitu.." Ia menatap Xie Lian. "Kau harus menggantikan makan malam ku nanti."
na ; oi oii tempat umum oi! jangan mesum disini!
"....ah?"
Wei Wuxian ingin muntah melihat ekspresi Hua Cheng, itu membuat perutnya geli, ia sangat ingin tertawa saat ini.
Untung saja Wei Wuxian mengenakan sebuah Hoodie panjang yang memiliki tudung untuk menutupi kepalanya. Ia sengaja, agar tidak ada yang mengenalinya.
Daripada itu, Wei Wuxian merasa tidak enak pada sahabat-sahabat nya yang lain. Apa dia terlalu jahat? Ia terus melarikan diri dari mereka semua. Ia juga tahu dari Wen Qing kalau mereka mencarinya sampai ke Yunmeng.
Wei Wuxian menunduk, ia menggigit bibir bawahnya.
"..maaf."
"Huh?"
Xie Lian memutar kepalanya, ia merasa seperti ada yang mengajak mereka berbicara. Namun, nihil. Tidak ada seorang pun yang berada di dekat mereka.
