Seorang wanita yang tengah tidur menggeliat tidak nyaman dari tidurnya. Sebuah cahaya mulai mencoba masuk dari sela-sela jendela kedalam kamarnya.
Wanita itu segera menyipitkan matanya begitu membuka kedua matanya, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah cahaya yang amat terang. Ia segera beranjak turun dari ranjang dan menutup jendela tersebut.
Ia meregangkan kedua tangannya ke atas. Ia mematikan alarmnya, kemudian berjalan menuju tempatnya merias diri. Wanita itu berhenti didepan cermin seukuran tubuhnya tersebut.
Wanita itu menatap penampilannya sendiri. Ia hanya mengenakan sebuah celana dalam dan kutang yang bermotif sama. Ditambah dengan sebuah tatto yang terlihat pada bagian paha luar dan lengan wanita itu.
Wanita itu tersenyum.
"I look perfect as usual." Pujinya pada dirinya sendiri.
Setelah cukup lama melihat dirinya dipantulan kaca tersebut, ia segera keluar dari kamar dan berjalan dengan santai walaupun tidak mengenakan sehelai pakaian luar.
Kaki mulus dan jenjangnya terlihat jelas saat ini, tubuhnya yang terbentuk dengan sexy karena olahraga akan membuat orang tergila-gila jika melihatnya sekarang.
Wanita itu tidak jauh dari kata sempurna. Wajah yang indah, lekuk tubuh yang sempurna untuk seorang wanita, ditambah suaranya yang sangat menggoda.
Langkah Wanita itu terhenti ketika berada di hadapan sebuah itu. Ia mengangkat tangannya meraih gagang pintu tersebut, dan membukanya.
"Gege~" Ia berjalan menuju sosok yang ber status sebagai kakak kandungnya tersebut. Sosok itu masih terbaring di ranjang dan tertidur dengan pulas.
Wanita itu berjongkok, menyamakan tingginya dengan sosok yang masih tidur tersebut. Tangannya meraih wajah pria tersebut, ia membelai rambut yang menutupi wajahnya dengan lembut.
Pria yang ia perlakukan dengan lembut tersebut membuka kelopak matanya, keduanya saling bertatapan.
Wei Wuxian mengejamkan kedua matanya berkali-kali. "Mayleen."
