Megaleio : ada apa ini?

344 25 1
                                    

Hi semua!
Welcome to my new story!

Cerita kali ini fantasy, di ingatkan lagi kalo cerita ini memiliki unsur Boys love!

Btw, panggil aja aku Bupi guys, salam kenal semuanya!

Oke deh jadi..

Happy reading and enjoy!

*****

Suara pedang yang bertubrukan terdengar jelas di halaman belakang istana Megaleio. Di sana terlihat dua orang yang sedang bertarung dengan pedang ditangannya masing-masing. Pertarungan itu sudah berlangsung sekitar 40 menit tetapi belum ada tanda-tanda jika mereka akan berhenti.

Beberapa saat berlalu hingga akhirnya salah satu dari mereka terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

"Astaga maafkan aku. Apa kau baik-baik saja?"

Lelaki yang terjatuh itu tersenyum lalu mengangguk, "tidak, aku tidak apa apa, San."

Lelaki yang dipanggil San itu menghembuskan nafas lega lalu ia membantu lelaki didepannya untuk berdiri.

"Syukurlah kau tidak apa apa, Pangeran. Jika kau sampai terluka mungkin aku akan berada di penjara bawah tanah sekarang," ucap San.

"kau tidak akan masuk ke penjara bawah tanah, San. Aku tentu saja tidak akan melakukan itu padamu."

"Ah.. kau benar-benar baik, Pangeran."

Orang itu mendengus, "berhenti memanggil ku pangeran atau kau benar-benar ku masukan ke penjara."

San tertawa kala mendengar ucapan orang tersebut.

"Bukan kah kau memang Pangeran kerajaan? Apa salahnya aku memanggilmu pangeran. Lagipula aku hanya anak dari panglima kerajaan, derajat mu jelas lebih tinggi dari ku."

Lelaki itu kembali mendengus.

"Apa kau benar-benar ingin ku masukan ke penjara?" Ucapnya kesal.

San semakin mengeraskan tawanya saat melihat Lelaki didepannya ini kesal karenanya.

"Ya ya ya.. baiklah, Kak Yunho," ucap San lalu berjalan ke sebuah ruangan penyimpanan senjata dan diikuti oleh Yunho.

Sesampainya disana San langsung menyimpan pedangnya dan melepas baju besi serta beberapa alat yang ia pakai saat latihan berpedang tadi.

"Kemampuan mu benar-benar meningkat, San. Kau sangat agresif. Aku saja hampir kewalahan ketika melawan mu. Kemampuan berpedang mu juga sangat baik" ucap Yunho sembari membuka baju besi yang juga ia kenakan.

San tersenyum kala mendengar itu.

"Terimakasih pujiannya. Kau juga sangat mahir dalam berpedang dan juga begitu mahir dalam menghindari serangan," ucap San.

Yunho terkekeh mendengarnya. Ia meletakkan baju besi serta pedang di tempatnya semula lalu menyugar rambutnya yang basah akibat keringat itu kebelakang.

"Ngomong-ngomong dimana Mingi? Dia bilang akan menyusul tetapi tak kunjung datang juga," ucap Yunho kala menyadari jika temannya yang disebutkan itu tak juga datang.

Fox for pirates || WOOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang