Halo, semuanya!
Wah, udah lama banget gak up, ya. Udah hampir lima bulan:)
Author kembali membawa chapter terbaru, enjoy ya, guys.
•Happy reading!•
"Kak! Kak! Bangunlah, Kak Seonghwa!"
Seruan panik milik lelaki bersurai putih salju itu berhasil membuat Seonghwa membuka matanya dengan perlahan. Ia mengerjap, menyesuaikan retina matanya dengan cahaya mentari yang menyorot dari luar jendela kamarnya. Setelah kesadarannya penuh ia langsung terduduk, menoleh kesana kemari dengan pandangan yang terlihat seperti ketakutan.
"Kak? Ada apa denganmu?" Merasa sang kakak tidak merespon, Yeosang pun memegang kedua bahu Seonghwa dan mengguncangnya dengan pelan.
"Kak, ini aku Yeosang."
Seonghwa tersentak, ia melihat Yeosang di depannya yang terlihat panik. Raut wajah ketakutannya seketika sirna ketika melihat sang adik ada di dekatnya.
"Yeosang.."
"Iya, kak, ini aku Yeosang."
Seonghwa meraup wajahnya bersamaan dengan menghembuskan nafasnya dengan lega.
"Kak? Kau tak apa? Tunggu sebentar disini akan ku ambilkan air minum untukmu." Yeosang bergegas keluar dari kamar Seonghwa dan berjalan cepat menuju dapur. Setelah segelas air ia dapatkan dengan langkah cepat juga ia kembali kekamar Seonghwa.
"Ini airnya, kak, minumlah dulu. Pelan-pelan saja." Yeosang pun dengan hati-hati membantu Seonghwa untuk minum. Setelah dirasa cukup ia pun menyimpan gelas berisi air tersebut di meja kayu yang tak jauh dari dirinya.
Setelah merasa Seonghwa lebih tenang, Yeosang pun mulai kembali bertanya pada Seonghwa.
"Kak, apa yang terjadi? Kenapa bisa kau tak sadarkan diri didekat jendela? Apa sesuatu terjadi tadi malam, atau apakah kau terlalu kelelahan karena mendorong sepeda sepanjang jalan kemarin?"
"Semalam?" Seonghwa terdiam, mencoba mengingat kejadian apa yang membuatnya tak sadarkan diri semalam. Ia terdiam sesaat, matanya kembali melihat ke arah jendela yang terbuka itu.
"Orang itu.."
***
"Jadi kalian bertemu orang berbaju hitam itu juga?"
"Apa orang-orang di pulau Mageia juga tiba-tiba mematung tanpa sebab?"
Hongjoong dan Jongho bertatapan lalu kompak mengangguk sebagai jawaban setelah mendengar pertanyaan beruntun dari dua orang yang ada di hadapannya saat ini.
"Apa disana juga banyak perempuan cantik?"
Puk!
"Aduh! Hey, ada apa denganmu?" Mingi menggerutu kesal karena San yang baru saja memukul kepala belakang, tidak keras tapi cukup membuatnya meringis. Ia mengelus kepalanya sembari bibirnya yang mengerucut kesal.
San sendiri hanya menatap Mingi dengan geli lalu setelahnya ia menghembuskan nafas kesal.
"Bisakah kau tak membahas tentang perempuan sehari saja?" tanya San dengan kesal. Mingi ini, sedang di pembahasan serius saja sempat-sempatnya menanyakan tentang perempuan.
"Memangnya kenapa? Apa salahku jika menanyakan tentang hal itu?" Mingi kembali bertanya, nada nya juga terdengar kesal. Masih tak terima kepalanya di pukul oleh San.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox for pirates || WOOSAN
FanfictionCerita ini mengandung Boys love‼️ Utopia adalah sebuah kumpulan pulau kehidupan yang sangat indah sebelum datang nya 8 orang misterius dengan pakaian hitam datang merubah Utopia menjadi Dystopia. Tempat indah itu kini suram, semua orang mematung tan...