gubuk si surai salju

34 5 1
                                    

Halo teman<3

Lagi rajin up nih hehe.

*****

Dengan sebuah keranjang rotan di tangannya. Dia, Seonghwa, berjalan keluar dari area dapur menuju keluar rumah gubuk tua nya itu. Hari ini ia bertujuan untuk memetik beberapa sayuran di kebun kecil yang letaknya tak jauh dari rumahnya.

"Kak!"

Belum sempat kakinya melangkah keluar rumah, seruan dari adiknya lebih dulu menghentikan langkahnya. Seonghwa berbalik, melihat ke arah Yeosang yang sedang berjalan ke arahnya.

"Ada apa, Yeosang?"

Melihat keranjang yang dibawa oleh Seonghwa sontak Yeosang pun bertanya, "kak, apa kamu akan pergi ke kebun?"

Mendengar itu Seonghwa pun mengangguk sebagai jawaban.

"Iya Yeosang. Kau mau ikut?"

Dengan senyuman yang merekah di bibir Yeosang, ia pun mengangguk.

"Iya! Aku ikut!" serunya.

"Baiklah kalau begitu, ayo."

Kedua kakak beradik itu akhirnya pergi dari rumahnya menuju kebun yang sudah lama mereka buat untuk menunjang kehidupan mereka, terlebih untuk bahan makanan.

Letaknya ada di sebrang sungai di belakang rumah mereka. Memang tak begitu jauh dari rumah mereka tapi jaraknya cukup untuk menutupi rumahnya karena pohon-pohon besar dan juga rerumputan yang rimbun.

Setelah sampai di kebun, keduanya pun mulai memetik beberapa sayuran yang mereka tanam dari biji buah yang mereka beli ataupun dari tunas yang mereka temui di hutan maupun pemberian orang lain, disana juga ada satu dua buah-buahan yang memang tumbuh liar dihutan ini.

Seonghwa melihat ke arah keranjang yang ia pegang. Keranjangnya sudah dipenuhi dengan sayur dan beberapa buah yang ia dan Yeosang petik, setelah dirasa cukup ia pun berdiri dari posisi jongkoknya. Tubuhnya berbalik arah menghadap Yeosang yang sedang memetik sebuah tomat disana.

"Yeosang, ayo kita pulang. Buah dan sayur yang kita petik sudah banyak, ini cukup untuk kita berdua."

Dibalas dengan anggukan kepala mereka pun pergi meninggalkan kebun menuju rumah mereka.

Rumah mereka sudah terlihat dari kejauhan tetapi ada sesuatu yang menyita perhatian Seonghwa. Karena hari sudah memasuki sore hari, kabut tipis mulai muncul dan membuat pandangannya tak jelas jadi dia tak bisa memastikan apa yang dia lihat didepan rumahnya disana.

"Yeosang, apa disana ada orang?"

"Orang?" Yeosang melihat ke arah pandang sang kakak, didepan sana tepat juga didepan rumahnya sebuah siluet seseorang terlihat.

"Tunggu, apa ada orang lain yang bisa bergerak selain kita?" tanya Yeosang sembari melihat Seonghwa.

Seonghwa terdiam sesaat setelah mendengar ucapan Yeosang, itu terdengar tak mungkin mengingat semua orang di pulau ini mematung berhari-hari lamanya. Tapi melihat siluet seseorang disana membuatnya percaya dengan ucapan Yeosang.

"Kakak harap begitu, ayo kita kesana."

***

"Kak, aku sudah siap, ayo kita berangkat."

Hongjoong yang sedang duduk di dahan pohon yang sudah tumbang itu pun menoleh ke arah Jongho yang baru saja berucap. Seperti perintahnya beberapa saat lalu, Jongho keluar dari kapal dengan busur dan anak panah yang ia bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fox for pirates || WOOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang