5

1.6K 175 8
                                    

Donghyuck- demam

Dan hal itu, membuat Donghyuck menangis sesegukan tak henti-henti. Ten kewalahan menghadapi anaknya, tapi sebisa mungkin ia terus memberi pengertian kepada Donghyuck jika hari ini ia harus beristirahat

"Ayah" Teriak Ten, memanggil Johnny yang ada tapi entah berada dimana

"Hiks, panas Mae- Hyuck tidak suka" Isak Donghyuck

Kepala nya berdenyut, suhu tubuhnya panas dan berakibat kan dirinya tak nyaman tidur di ranjangnya sendiri. Bahkan saat memejamkan mata pun, ia merasa tak nyaman karena rasa panas ikut menyelimuti matanya saat kelopak matanya tertutup

Johnny datang, membawa sebaskom air kompres an untuk Donghyuck karena putranya ini merengek akan suhu tubuhnya yang panas. Padahal dokter sudah mengecek kesehatan dan juga memberikan obat-

Tapi sudah pada dasarnya anak berumur 16 tahun ini bertanggung teguh pada ego nya, dan terus merengek akan keadaannya

Ten mengambil alih baskom berisikan air dan handuk kecil tersebut, dengan Johnny yang mengangkat tubuh putranya yang memang demamnya tak kunjung turun. Donghyuck menyandarkan kepalanya di dada sang Ayah, karena kepalanya pusing

Sedangkan Johnny, menangkup wajah sang anak "Hyuck-ie, apa akan terus seperti ini?"

Donghyuck menggeleng lemah, masih terisak lirih

"Makan sedikit ya? Lalu minum obat, agar demamnya segera turun. Donghyuck tak mau sembuh?" Tanya Johnny dengan tingkat kesabaran tinggi,

Ten sudah berkutat dengan air dan juga handuk tersebut. Ia mengangkat baju Donghyuck dan memberikan kompres an di bagian punggung Donghyuck- sedangkan Donghyuck kembali memejamkan mata

"Mae-" Ten, menatap ke arah Johnny

"Ada apa?"

Johnny menghela nafas "Telepon dokternya, minta untuk datang lagi. Donghyuck tak mau makan, cairan didalam tubuhnya akan berkurang" Ten mengangguk

Lalu Johnny mengambil alih handuk basah tersebut, ia menyeka dahi laku leher Donghyuck. Meringis kala tubuh putranya benar-benar panas, dan juga wajah Donghyuck memerah. Hatinya teremat melihat anak kesayangan nya terpejam sakit seperti ini

Johnny memberi kecupan "Cepat sembuh Hyuck-ie"

Donghyuck, pernah mengalami masa pembully-an disekolah. Walaupun bukan murni didapatkan Donghyuck, melainkan temannya yang menjadi tameng- hingga pada suatu saat Donghyuck ditemukan menangis histeris sebari memangku jasad temannya sendiri

Entah kesalahan apa yang Donghyuck lakukan waktu itu- sampai-sampai teman sebayanya itu berlaku seperti itu. Bukannya mendapatkan kata menenangkan, Donghyuck kecil kembali menangis dan bersujud kala orang tua temannya mengamuk menyalahkannya

Johnny membawa pergi Donghyuck dari sekolah tersebut, dengan Donghyuck yang sudah terlanjur memakan rasa sakit dan kehilangan yang mendalam

Donghyuck sangat ketakukan jika ada seseorang yang kesakitan didekatnya, dan ia juga mengalami hal yang sama saat dirinya sendiri jatuh sakit

Johnny, duduk bersandar dikepala ranjang sebari menepuk punggung Donghyuck yang tidur dipangkuan nya,

Tak henti-hentinya bergumam kata maaf, dalam penyesalan. Johnny tak bisa melakukan hal lebih selain mengatakan jika Donghyuck tidak bersalah-

Ten meluruskan tangan Donghyuck yang sudah terdapat selang infus dengan hati-hati karena selang tersebut timbul darah Donghyuck akibat pergelangan tangannya tak sengaja terhimpit

"Apa sudah tidur?" Bisik Ten,

Johnny mengangguk, "Kita tidur disini"

.


.

Johnny dan Ten memilih tidak bekerja selama Donghyuck sakit. Karena mereka tau Donghyuck membutuh mereka berdua,

Donghyuck belum bangun, lebih tepatnya keadaannya belum pulih. Hanya gumaman yang Johnny dan Ten dapatkan saat menanyakan suatu hal- cairan tubuh Donghyuck benar-benar turun, dan Donghyuck belum memakan apapun karena Donghyuck sendiri belum membuka matanya

Ten, dengan telaten menyeka tubuh Donghyuck berharap suhu panas tersebut berkurang. Karena tubuh Donghyuck memerah alergi,

Johnny menatap sedih ke arah Donghyuck, rasa khawatir nya sedikit berkurang saat dokter mengatakan sudah menyuntikkan sebuah obat penurunan panasnya. Tapi rasa sedih itu tak kunjung menghilang, bagaimana putranya terus menggumamkan kata maaf

Johnny menggenggam tangan Donghyuck, "Hyuck-ie, bertemu dengan teman lama ya?"

"Hyuck-ie merindukannya?"

"Jangan terus meminta maaf, Ayah tau- Donghyuck juga sudah berusaha melindunginya waktu itu"

"Apa teman Donghyuck menyalahkan mu sampai Hyuck-ie tak mau mendengarkan Ayah?"

Sudut mata Ten, berair. Hingga buliran air mata luruh tanpa diminta-

Ia tahu, sangat tahu jika Donghyuck nya tak mungkin melakukan apa yang dituduh orang-orang dulu. Marah dan sedih, masih melekat di dirinya- bagaimana Putranya yang dirundung, malah dituduh melakukannya

Jika kalian bingung mengapa Donghyuck seperti ini saat jatuh sakit. Jawabannya adalah rasa trauma yang menggerogoti nya,




"Ayah" Johnny tersentak, ia menegapkan tubuhnya mendengar suara lirih putranya

"Ada apa hyuck, hyuck-ie ingin sesuatu? bilang saja—

" Hyuck-ie ingin bertemu Jeno"

. . .

11 Juni 2023

tuan-ty

LEE JENO [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang