"Eomma" Lirih Jeno, melihat Ibunya hanya berdiam diri duduk di ujung ranjang
Taeyong mengusap wajahnya terkejut, dengan mengepalkan tangannya ia mengeluarkan suara "Tinggalkan Eomma sendiri ya? Sebentar lagi Eomma akan tidur"
Mendengar keputusan itu, Jeno menundukkan kepalanya dan mengangguk mengerti walaupun Ibunya sedang tidak melihat ke arahnya. Dengan itu, Jeno memutuskan untuk berlalu meninggalkan Ibunya sendirian setelah menutup pintu dengan hati-hati
Pagi-pagi sekali, Jeno masih bergelung nikmat dalam selimut hangatnya— walau perutnya sudah berbunyi tanda lapar, terlebih bau masakan mulai tercium hingga mau tak mau Jeno menyerngitkan dahinya dan membuka matanya perlahan, ia mematung sebentar tak terbiasa dengan suara ataupun dengungan telinganya yang muncul
Jeno berdiri dari ranjangnya sebari sedikit membereskan kerusuhan yang ia perbuat saat tidur semalam. Tak ada kegiatan khusus yang harus ia lakukan, untuk anak seumuran nya— harusnya ia sedang terburu-buru karena takut terlambat pergi sekolah. Tapi apa boleh buat? Ia tidak memiliki biaya untuk bersekolah
Setelah ranjangnya kembali rapih, Jeno membuka pintu kamarnya dan berjalan tak begitu jauh untuk sampai pada dapur rumah kecilnya dan ia juga sudah melihat Ibunya tengah duduk sebari mencicipi masakannya sendiri
"Eomma?" Panggil Jeno, ah- rasanya aneh sekali! Ia belum terbiasa berbicara seperti ini
Sama dengan halnya Taeyong, ia juga tersentak mendengar suara bass putranya. Terlebih ia secara tak sadar memulai obrolan dengan putranya menggunakan bahasa Isyarat
"Oh, Jeno-ya Eomma belum terbiasa"
Jeno menggelengkan kepalanya saja, dan ia mengambil tempat duduk di meja makan kecil tepat di hadapan ibunya
"Jeno, hari ini kita libur saja ya?"
"Ne? Lalu Jeno melakukan apa hari ini?"
"Entahlah, bermain dengan Hyuck?"
"Apa aku terlihat sekecil itu sehingga terus bermain?"
Taeyong menyunggingkan senyumannya setelah mendengar penuturan putranya. Benar juga, Jeno nya sudah remaja saat ini—
"Apa Jeno mulai merajuk? Kau kan pangeran kecil eomma selaluu" Gombal Taeyong
Sebenarnya, ia ingin bertanya hal apa saja yang sudah Jeno lakukan kemarin. Tapi ia urungkan terlebih dahulu, Jeno telihat menghawatirkan nya karena kejadian semalam
"Jeno, Eomma meminta libur karena bibi— kakak ipar Eomma sedang membutuhkan bantuan. Jeno tidak mungkin ikut kan? Jadi pergilah bermain dengan Hyuck, nanti— setelah jam sekolahnya berakhir. Mengerti?"
"Mengerti—"
Jeno memandang ibunya dalam "Ku fikir, Eomma sedang tidak baik-baik saja sampai harus libur terlebih dahulu" Ucap Jeno
Taeyong lagi-lagi tersenyum, "Tidak Jeno, untuk yang kemarin jangan terlalu difikirkan. Eomma hanya terkejut saja"
"Baiklah, apakah Eomma boleh berangkat sekarang?"
"Tentu saja, hati-hati dijalan Eomma" Jawab Jeno, selembut mungkin
.
.
Jeno, benar-benar berniat mencari Donghyuck. Ia tidak membawa sepedah nya kali ini, karena mungkin saja dengan berjalan kaki ia bisa mengulur waktunya karena jam berakhir nya sekolah masih sekitar 2 jam
Cuaca hari ini tidak terlalu panas untungnya, namun cukup membuatnya sedikit lelah dan memilih untuk duduk di bangku; tepat di pinggir sungai
Ia menyandarkan tubuhnya sebentar seraya memejamkan mata, menikmati semilir angin dan suara tapak kaki orang-orang di sekitarnya. Jeno benar-benar menikmati apa saja yang dapat ia dengar, karena ia sangat merindukan suara ini
Kedua maniknya terbuka saat merasa ada seseorang yang tengah duduk di sebelahnya, tidak terlalu dekat— keduanya saling duduk di ujung bangku
Jeno memandang seseorang tersebut diam, pemuda jangkung seumuran nya dengan garis rahang tegas dan juga jakun yang menonjol jelas, wajah yang putih pucat pun bibir yang terlihat pecah— terlihat dari samping saat ia menelisik seseorang tersebut penasaran. Pemuda itu sepertinya tengah melamun, terlihat dari pandangannya yang kosong seolah tengah memandang menikmati suasana sekitar sungai padahal yang ia lihat hanya keburaman
Saat hendak menyapa, keinginannya terhenti kala pemuda tersebut mengangkat sebuah panggilan pada telepon
"Ya Kaasan, Jaemin akan kembali hari ini. Jaemin meminta maafnya melalui sebuah surat"
Sedikit lama percakapan tersebut, namun yang Jeno tangkap hanyalah sebuah kata dengan nada lirih "Aku kembali, dan menemukannya. Tapi dia bukan yang aku cari" Ucap Jaemin, kecil sekali
Meooww~
Jeno memekik terkejut, ia tak sengaja mengangkat kakinya terkejut saat kucing peliharaan nya yang ia dapatkan dari taman tengah menyapanya tiba-tiba. Jeno terkekeh dengan ulahnya sendiri, saat ia hendak mengangkat kucing tersebut seseorang menghentikan kegiatannya
"Hati-hati, kucingnya terlihat kotor" Ucap pemuda disebelahnya, yang ia ketahui bernama Jaemin, Jeno melongo mendengarkan nada datarnya terlebih Jaemin berucap tanpa ekspresi dan pergi begitu saja dari hadapannya
Saat tersadar, Jeno mengerjapkan matanya bingung. Ia juga celingukan mencari kucingnya yang ternyata sudah pergi, karena merasa hari mulai sore— ia memilih beranjak dari tempatnya dan mulai berjalan tergesa-gesa takut jika Donghyuck sudah kembali sebelum bertemunya
Ia tak tahu ini jam berapa, ia tidak memiliki benda seperti ponsel maupun jam tangan. .
Para pelajar SHS tengah menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda, Jeno tidak tahu arti dari tatapan mereka. Apakah mereka tidak menyukai dirinya yang tengah duduk di bawah pohon yang memang sengaja diberi bangku untuk siapapun orang yang ingin
Siapa perduli? Jeno seakan memiliki dunia ini untuk dirinya sendiri saat ia tengah menatap manik mata kesukaannya, itu Donghyuck— berdiri disamping teman-temannya dengan memandang ke arahnya sebari tersenyum
Sangat manis, Jeno menyukainya. Bahkan ia tak sadar dirinya ikut menyunggingkan senyuman terbaiknya
"Jeno!" Pekik Donghyuck, saat dirinya ingin melangkahkan kakinya mendekat. Seseorang menahannya dengan tatapan tajam
"Ish Renjun! Apa ini?!" Ucap Donghyuck tak suka saat Renjun tiba-tiba saja menahan tangannya, dan memandang ke arah Jeno tak suka
"Kau tidak boleh kemana-mana, jemputan mu belum datang Hyuck"
"Tapi Renjun aku harus menemui teman—
" Tidak"
.
29 Agustus 2023
sejujurnya aku kesulitan di alur yang sekarang, pengennya cepet cepet ke alur inti 🙂🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE JENO [Nohyuck]
Short Story'Maaf, aku tidak bisa mendengarmu' 'Bisakah kau menuliskannya disini?' Donghyuck bungkam-melihat bagaimana seseorang bisa setenang ini? Terlebih dengan garis indah milik seseorang dihadapannya ini yang tengah menyunggingkan senyuman teduh sedikit an...