7

1.3K 147 5
                                    

Tersadar dari lamunan; keduanya beranjak masing-masing memberikan jarak. Donghyuck tiba-tiba saja membuka ranselnya dan tampaknya mengeluarkan note kecil juga pen, tentu saja untuk menanyakan suatu hal kepada Jenonya

Eyy—

Jeno memilih memperhatikan saja sambil membersihkan tangannya yang kotor tepung dan bubuk cokelat dengan kain pembersih. Dilihatnya Donghyuck tengah semangat menulis, sepertinya akan sedikit panjang

'Jeno, kenapa tidak ke rumahku lagi? Kau tidak ingin bermain denganku ya, lihat aku sudah sembuh bahkan lebih sembuh dari sebelumnya, sayangnya hatiku sakit karena kau tidak kunjung datang lagi'

Bibir Jeno berkedut menahan senyumam geli, ia ingin tertawa sejadi-jadinya sebenarnya, tapi melihat Donghyuck yang merajuk ia memilih untuk menahannya

'Aku minta maaf untuk itu, syukurlah jika kau sudah sehat. Maaf ya, aku tidak datang lagi setelah bermain dari rumahmu, lihat— toko Eomma ku berantakan karena banyak pesanan' Balasnya, dengan Donghyuck mengangguk saja sambil memegang note nya

Jeno memiliki ide, ia ingat dengan kucing yang dia bawa— mengajak Donghyuck masuk ke dalam Toko bagian samping dimana seekor kucing bulat dengan bulu tebal tengah tidur terlentang dengan nyenyaknya. Donghyuck yang melihat hewan berbulu itu kembali menyembunyikan dirinya dibelakang Jeno; takut

Si pemilik senyuman bulan sabit itu tersenyum kembali, ah— Donghyuck takut dengan kucing?

Perlahan, Jeno meraih tangan kecil Donghyuck untuk ia genggam kemudian sedikit menarik Donghyuck untuk melangkah maju mendekat. Jeno mengulurkan tangannya mengusap permukaan perut kucing tersebut hingga kucing manis itu menggeliat kala tidurnya terganggu

Donghyuck melebarkan pandangannya saat Jeno tiba-tiba menatapnya dalam; lalu kembali mengarahkan tangannya untuk mencoba menyentuh si pulas yang hanya menggeliat tanpa mau membuka mata. Dengan gugup; Donghyuck akhirnya memberanikan diri untuk menyentuh kucing tersebut dengan satu jari kecilnya saja— rasa panas menggelitik menyerangnya seketika dan ia segera menarik tangannya kembali karena merasa geli, tapi yang tadi itu menyenangkan

Setelahnya Donghyuck tertawa diikuti Jeno yang tersenyum merasa gemas dengan tingkah Donghyuck yang selalu terlihat lucu

Tiba-tiba saja— terdengar samar ibunya tengah memanggil namanya. Dengan itu, Jeno membawa Donghyuck keluar, lalu Donghyuck melepaskan genggaman Jeno karena pergi berjalan ke arah ibunya yang sudah menenteng tas besar berisikan kue

"Ayo pulang, Hyuck. Berikan salam kepada Bibi Lee terlebih dahulu"

Mendengar kata pulang, sontak membuat Donghyuck memundurkan langkahnya. Tak mau—

Ten, sudah menduga hal ini. Lantas ia memberikan pengertiannya jika acara malam nanti adalah acara penting bagi dirinya dan juga ayah Donghyuck

Taeyong ikut menimpali, "Hyuck bisa bermain dengan Jeno besok atau lusa di hari libur, Hyuck harus pulang terlebih dahulu ya? Kalau ada waktu, Bibi akan mengantarkan Jeno ke rumah Donghyuck"

"Besok?" Tanya Donghyuck memastikan

"Iyaa, kita lihat esok hari ya??"

Akhirnya, dengan berat hati. Donghyuck berjalan keluar dari Toko menatap sendu ke arah Jeno yang juga sama sendunya— namun Jeno tetaplah Jeno dengan serangkaian sabitnya yang selalu terlihat. Seolah mengatakan jika semua baik-baik saja

.

.

Bising, itu yang Donghyuck tangkap dalam kerumunan orang-orang dewasa dihadapannya ini. Terlihat menyesakkan, tentunya membosankan. Tak ada teman maupun kenalannya disini, dirinya ingin segera pulang— tapi tidak mungkin karena acara malam ini adalah acara Aniversary pernikahan kedua orang tuanya sekaligus pengenalan putra tunggal keluarga Seo Johnny; dirinya

Lambat laun, waktu berputar menggiring nya ikut tetap mengikuti alur acara. Hingga sampai pada acara bebas, dimana orang-orang dewasa disini berbincang ataupun ada yang lebih memilih untuk menyantap hidangan

Dirinya, kembali duduk di antara orang-orang dewasa. Bahkan ia sudah kehilangan jejak orang tuanya yang entah kemana

"Hai maniss" Donghyuck berjengit kaget, namun kemudian ia melebarkan senyumannya

"Jeffery Hyungg?!" Pekiknya senang, keduanya berpelukan erat melepas kerinduan. Jeffery terkekeh kemudian ikut mendekap tubuh si manis saat Donghyuck memeluknya erat

"Hyung kemana saja??" Donghyuck bertanya, setelah melepaskan diri dari pelukan seseorang yang ia panggil Hyung ini

"Oh maaf, Hyung sibuk kencan bersama kekasih Hyung di Canada sana" Mendengar hal itu, sontak membuat Donghyuck mengerucutkan bibirnya

"Huh, begitu ya! Aku memiliki sebuah permintaan telak, karena Hyung pergi begitu saja tanpa memberitahu aku lewat Ayah" Kata Donghyuck ketus, Jeffery hanya tertawa saja melihat anak kecil ini mencoba untuk memberikannya hukuman "2 bulan, Hyung akan bersamamu 2 bulan disini"

Dan Donghyuck, tersenyum puas mendengar nya  . .

"Hyung, jadilah guru private bahasa ku disini—

Dan, tolong antarkan aku untuk membeli alat bantu dengar sekarang juga"

Mendengar lontaran tersebut, Jeffery ternganga— tak sempat menolak bahkan dirinya sudah di serat-serat keluar dari hotel tempat acara berlangsung


. . .

19 Juli 2023

kangen nggak??

LEE JENO [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang