𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐌]

𝟕 𝐌𝐨𝐧𝐭𝐡𝐬

🍁🍁🍁

Siang ini Hana tiba di rumah sakit membawakan pakaian dan makan siang yang ia masak dari rumah. Tapi ia tidak melihat Jia saat memasuki kamar, hanya ada Taehyung yang duduk di tepi ranjang sembari memainkan ponselnya.

"Jia dimana?" Tanya Hana.

"Eomma sudah datang." Taehyung menoleh dan bergegas menghampiri Hana lalu mengambil alih barang bawaannya. "Jia sedang di toilet."

Setelah meletakkan barang bawaan itu Taehyung mendekati Hana. "Eomma, ada yang ingin aku bicarakan berdua denganmu."

"Baiklah, kita bicara diluar saja." Ajak Hana kemudian mereka berdua duduk di kursi yang berada tidak jauh dari kamar Jia.

"Aku ingin berbicara mengenai Ayah kandung Jia Eomma. Selama ini kau sudah salah paham mengenai dirinya." Ujar Taehyung sontak Hana dibuat sangat bingung dengan kesalahpahaman yang Taehyung maksud.

"Kenapa kau bicara begitu Taehyung, apa yang membuatmu bisa mengatakan jika Eomma salah paham?"

"Saat aku berada di penjara, aku bertemu seseorang yang memiliki hubungan dengannya. Ayah Jia sebelumnya memang sudah menikah Eomma, dia memiliki putra tiri dari istrinya. Dia juga bukan tidak ingin bertanggung jawab tapi ada hal lain yang membuatnya hilang begitu saja bahkan tidak pernah mengabari Eomma."

"Apa maksudmu? Memangnya apa yang terjadi dengan Myeong Su?" Hana mulai resah setelah mendengar itu.

"Dia meninggal Eomma, putranya sendiri yang membunuhnya saat tahu jika dia berhianat dan berencana menguasai harta Ibunya agar bisa membangun keluarga denganmu begitu juga Jia putrimu. Selama ini kau salah paham mengenai sikapnya yang tidak bertanggung jawab walaupun kenyataannya sekarang Eomma tahu jika dia sudah berkeluarga saat berhubungan denganmu Eomma." Jelas Taehyung.

"Jadi selama ini dia sudah meninggal tapi Eomma terus membencinya karena berfikir dia tidak ingin bertanggung jawab pada kami." Hana sempat menitikkan air matanya, ia menangis mengetahui kebenaran jika Myeong Su telah lama meninggal.

Tanpa disadari kedatangannya kini tangan lembut sang putri sudah mengusap pipi Hana, wanita itupun mendongak melihat Jia yang sudah duduk ditengah-tengah mereka. "Eomma tidak salah jika berfikir begitu."

"Jia, maaf karena Eomma tidak pernah memberitahumu mengenai Ayah kandungmu." Ucap Hana.

"Aku sudah tahu ini sejak lama Eomma. Appa sudah memberitahuku hanya saja aku tidak pernah ingin membahasnya. Appa pernah bilang jika aku membahas ataupun menanyakan hal itu bisa saja akan membuatmu menangis." Jelas Jia.

"Kau tidak marah saat tahu itu?" Hana bertanya saat melihat respon Jia.

Jia menggeleng sambil bibirnya ikut tersenyum. "Aku tidak marah walaupun itu benar karena aku sudah menemukan seorang Ayah yang sangat mencintai Eomma begitu juga aku. Aku juga sudah memaafkan Appa."