Sifra Williams
Aku pergi di pagi hari menuju ke Fallowfield. Aku harus bertemu Christian dan bicara lagi dengannya. Karena apa yang terjadi kemarin malam, di antara aku dan Jungkook, itu semua karena aku mabuk. Jadi aku harus kembali menjelaskan pada Christian.
Dengan menaiki tube dan memakan waktu tiga setengah jam dalam perjalanan, here I am.
Aku masuk ke dalam rumah. Kulihat Papa sedang menonton televisi, BBC News, of course.
“Papa.”
Papa bangkit dari sofa dan terkejut saat melihatku. “Hi. What are you doing here? Semua baik-baik saja?”
“Ya. Ya, of course. Aku datang kemari karena aku rindu Papa. Dan rindu rumah juga.”
Papa memelukku. “It’s been two months. Papa juga rindu padamu.” Katanya, “How’s London?”
“Baik.”
“And your flatmate? You getting along with him?”
“Ya. Dia juga baik. Beberapa kali dia mengajakku pergi, which I’m so thankful for. Karena di saat bosan, ada Jungkook yang menghiburku.”
“Papa akan mengucapkan terima kasih padanya karena telah menemani anak Papa. Um, by the way, kau sudah makan? It’s almost lunch time.”
Aku menggelengkan kepalaku. “Belum. Aku belum sarapan. Was thinking of having brunch with you today.”
“Okay. Kau mau makan apa?”
“Anything. Surprise me.” Ujarku. “Aku rindu makanan yang Papa masak, jadi aku akan memakan apa pun.”
“All right. Why don’t you wait for me in the living room?”
Aku pun duduk di sofa, menunggu Papa yang sedang mempersiapkan bahan makanan untuk brunch kami.
Aku mengirimkan pesan pada Christian.
Sifra: You home?
Fortunately, dia segera membalas. Aku pikir Christian akan memblokir nomor ponselku. But he didn’t.
Christian: Ya.
Sifra: Aku di Manchester. Boleh aku bertemu denganmu? After lunch.
Christian: Untuk apa?
Sifra: I think we need to talk.
Christian: Bukankah kita sudah selesai bicara? You made it pretty clear last night.
Sifra: Christian, please. Don’t be like this.
Christian: Like what?
Sifra: Please. Bisakah kita bertemu dan berbicara sebentar? Five to ten minutes. Jika setelah itu kau tidak mau bertemu denganku lagi, then it’s all right.
Christian: Fine. Where?
Sifra: Bagaimana jika kita bertemu di taman dekat rumahmu?
Christian: I’ll be there.
Sifra: Thank you.
Christian: I’ve gotta go now. See you later.
Sifra: Oke.
Seusai berkirim pesan dengan Christian, aku membuka Instagram. You know, seperti yang biasanya orang-orang lakukan, aku melihat Instagram story teman-temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, Yours
FanfictionAku pernah merasakan bagaimana rasanya menyukai orang lain. You know, seperti jantung berdegup tiga kali lipat lebih kencang. Pipi memerah dan tidak bisa membuat kontak mata. All of those things, aku pernah merasakannya. But that was it. No sparks a...