17

279 19 1
                                    

Sifra Williams

Sesampainya di flat, Jungkook tidak ada di sana. Mungkin dia berkuliah. Atau sedang bersama teman-temannya. I don’t know. Tapi untuk sekarang ini, aku ingin menenangkan pikiranku terlebih dahulu.

Aku masuk ke dalam kamarku dan mulai menangis. Aku memikirkan apa yang kukatakan pada Christian tadi. Kami baru saja kembali menjalin hubungan lagi. Tapi aku justru meminta Christian untuk break sementara. What the fuck was I thinking?

Ponselku tidak berhenti berdering. Aku tahu bahwa itu Christian. Tapi aku tidak ingin mengangkat panggilannya. Aku tidak mau bicara dengannya.

Oke, aku tahu bahwa aku yang jahat di sini. Aku mencium Jeon Jungkook. Aku mengakui bahwa itu salah. But for God’s sake, I was drunk. Dan aku juga sudah meminta maaf berulang kali pada Christian.

Aku menaruh ponselku di bawah bantal. Membiarkannya terus berdering. Sementara aku keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air. Aku perlu minum.

Namun, saat aku sedang mengambil minum, aku mendengar suara pin lock yang ditekan, kemudian pintunya terbuka.

Aku pikir itu Jungkook. Tapi, saat aku menghampiri orang itu, ternyata wanita. Dan itu adalah—oh my days, it’s Sarah. She’s here.

“Sarah?” aku menatapnya dari atas kepala hingga kaki. Karena aku berusaha mengkonfirmasi bahwa memang dia yang datang dan masuk ke dalam flat Jungkook. “Sarah Ferguson, right? Apa yang kau lakukan di sini? Dan bagaimana bisa kau masuk ke dalam?”

“Where’s Jungkook?”

“Um, dia tidak ada di sini. Mungkin dia sedang di kampus atau bersama teman-temannya. Why? Ada apa?”

“Dia tidak ada di kampus.”

“Well, seperti yang kau lihat, dia juga tidak ada di sini.” Ujarku. “Ada apa? Bagaimana kau bisa mengenal Jungkook dan bahkan tahu kunci pin flat nya? Apa Jungkook tahu tentang ini?”

Sarah menggelengkan kepalanya, “Of course not. Jika dia tahu, dia akan kembali mengusirku.”

“Mengusir—what? Sarah, please, can you tell me what’s happening here? Kau mengenal Jungkook? Apakah ada sesuatu di antara kalian?”

Aku tahu bahwa Sarah dan Jungkook berada di kampus yang sama, walau berbeda jurusan. Namun aku tidak tahu bahwa mereka saling mengenal satu sama lain.

Sarah menatapku dengan penuh amarah. “Kau tidak perlu tahu. Ini urusanku dengan Jungkook.”

“Well, that’s true. Tapi ini juga menjadi urusanku karena kau tiba-tiba saja masuk ke dalam flat Jungkook tanpa sepengetahuannya. That’s trespassing.”

“Trespassing? Me?” dia memutar bola matanya, “What about you?”

“Maksudmu?”

“Kenapa kau bisa ada di sini? Ini flat Jungkook, jadi apa yang kau lakukan di sini?”

“I live here.” Ujarku.

Sarah membasahi bibirnya, “Aku juga tinggal di sini—jauh sebelum kau datang.”

Tunggu. Apa yang dikatakannya? Sarah pernah tinggal di sini sebelum aku datang?

Itu berarti dia adalah wanita yang membuat rumor tentang Jungkook dan menyebarkannya di kampus? I can’t believe this.

Aku terkejut. “You—kau yang menyebarkan rumor mengenai Jungkook? You told everyone that he got you pregnant? How could you?”

Saat pertama kali aku bertemu dengan Sarah di toko buku, dia terlihat sangat baik. Bahkan aku setuju untuk makan siang dengannya, bahkan bertukar nomor ponsel. Aku pikir dia akan menjadi teman baruku di London.

Sincerely, YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang