Sakit di dada (2)

244 25 1
                                    

Terlihat sosok itachi yang sedang tersenyum menggendong Sarada kecil. Itachi terlihat begitu bahagia dikelilingi oleh keluarga kecil adiknya. Senyum tipis dengan mata sayu yang terlihat begitu indah terukir diwajahnya.

wajah yang selama ini ku nantikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

wajah yang selama ini ku nantikan....

Tiba-tiba wajah yang tersenyum tadi berubah menjadi wajah itachi yang dipenuhi darah dan mengucapkan salam perpisahan.

"Maafkan aku Sasuke, ini yang terakhir" Ucapnya sebelum benar-benar terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku Sasuke, ini yang terakhir" Ucapnya sebelum benar-benar terjatuh.

"TIDAAAAAAKKKKK"

Sina POV

Mata ku langsung terbuka, melotot menatap kearah langit-langit kamar.

"Hahhh mimpi ini lagi. Mengapa Itachi terus menghantui ku? mengapa rasanya sangat sakit disini?" Ucapku sambil memegang dadaku.

Aku melihat jam ternyata sudah jam 4, yasudahlah aku mau mandi dan masak saja. mengapa aku terus memikirkan dia ya? mengapa dia terasa pernah ada dihidupku ya? ntahlah mungkin hanya khayalan ku saja yang berlebih.

Aku berangkat pukul 05:30 ke sekolah.

Sesampainya aku belajar seperti biasa, mengerjakan soal lalu tidur.

pandangan mereka terasa menyakitkan, merendahkan ku. semua orang mencaci maki aku, memukulku. mengapa? "KAU TIDAK BERGUNA, MATI SAJA" sebuah teriakan terdengar. aku mengenali suara itu. itu suara ibu, kenapa? kenapa aku melihat kenangan ini lagi?

"Jangannnnnn" teriakku.

Pov End

Seluruh siswa yang sedang mengerjakan tugas sontak menoleh ke sumber suara. Mereka mendengar teriakan Sina.

"Maaf aku bermimpi hehe" ucap Sina sembari tersenyum canggung.

rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini. seluruh pasang mata memandang ku dengan tatapan aneh.

"Sina, kamu tidur jam berapa? kenapa sampai mimpi buruk?" Tanya bu Reni yang mendekati kursi Sina.

"Ah saya tidur teratur kok bu" ucap Sina sembari tersenyum cerah.

Bertemu dengan dia yang tak nyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang