Malam telah tiba, Sina merasa aneh karena orang tuanya tak menyapanya dan adiknya tadi pagi juga mendiamkannya. Tapi dia tak mengambil pusing semua itu, dia datang langsung masuk ke kamar. Malam sekitar pukul 2 ia dibangunkan Itachi untuk makan.
"Sina, kau tak makan nanti kau sakit"
"Ya sebentar lagi, aku masih mengantuk" sahutnya
"Ayo cepat atau kau ingin makan didalam tsukuyomi ku" Suara Itachi terdengar beratSina sontak membuka mata dengan takut melihat mata itachi yang memerah.
" hei hei ini hanya makan malam kenapa kau semarah itu" eluh Sina" nanti kau sakit" jawabnya
"Kau sudah seperti kisame saja yang selalu memerhatikanmu" jawab sina dengan malas berjalan
"Kisame ya?" Itachi tampak bergumam dan tersenyum.
SKIP
Setelah makan Sina kembali ke kamar lalu tidur. Ia kembali menjelajahi dunia mimpi, ditengah tidurnya ia bermimpi melihat kenangan masa kecilnya. Rasa sakit itu kembali muncul di dadanya, ia menangis dalam tidur sambil meremas sprei kasurnya. Itachi yang semula tidur di kursi terbangun melihat Sina yang tidur sambil menangis seperti ketakutan. Ia mendekat ke ranjang Sina, ia sedikit terkejut melihat Sina yang memegangi dadanya dan menangis.
"hei chibi apa kau baik-baik saja?" Ucapnya menggoyangkan bahu Sina
Tak ada jawaban dari sana.
"hei chibi bangunlah" Itachi mulai sedikit panik.
Sina perlahan membuka mata, ia langsung memeluk Itachi erat-erat. Sina sudah tak menangis ketika terbangun.
"ada apa chibi? apa kau bermimpi aku lagi?"
"tidak, hanya hal-hal dari masa lalu" Jawabnya
"apa sudah tak apa? kembalilah tidur, aku akan menemanimu" Ucap Itachi
"heh?'-' " Sina bengong melihat Itachi yang merebahkan diri dismpingnya.
'HUAAAA KESEMPATAN EMAS MACAM APA INI TUHAN' Batin Sina.
"ne itachi kun, apa aku boleh memelukmu?" Tanya Sina ragu
"hm?" Baru itachi bengong Sina sudah langsung memeluknya dan tidur.
"dasar chibi" Itachi kembali menutup matanya
Paginya Sina bangun pukul 5, sedangkan itachi tampak duduk dikursi.
"HUAAAAA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN KU, AKU TERLAMBAT" Teriak Sina.
"hei chibi buka matamu sekarang libur, kau sendiri yang bilang semalam"
"eh? iyakah?" Sina bingung mencari kalender
"itu karena kau terlalu asik memelukku, bahkan aku kesulitan bernafas" Sahut Itachi santai.
"tenang aku bisa memberimu nafas buatan jika kau pingsan, hitung-hitung rezeki mwehehe" Sahut Sina santai
Wajah Itachi memerah padam, kaget dengan ucapan Sina. Apa gadis didepannya ini benar-benar seorang perempuan? bagaimana dia mengucapkan hal semacam itu dengan santai.
"hei, kau sadar yang baru kau katakan?"
"apa? nafas buatan kan?" Ucap Sina bingung sambil mengucek mata
1 detik
2 detik
3 detik
"EHHHH NANI?" Sina baru menyadari ucapannya.
Sina POV
duh apa sih yang dikatakan mulut biadab ini? bagaimana mungkin aku mengatakan hal seperti itu HUAAAAAA aku malu. Ah lebih baik aku membersihkan kamar dulu sajalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan dia yang tak nyata
Ficção AdolescenteApa jadinya jika sosok uchiha itachi muncul didunia nyata ? Seorang gadis berusia 18 tahun menangis tersedu-sedu mengingat bahwa orang yang dia cintai telah benar2 tiada dan tak akan bisa dilihat kembali. Ya orang itu adlah Uchiha Itachi yang telah...