Pagi hari Sina bangun pukul 4 lalu membersihkan rumah dan memasak. Itachi sempat ingin membantu mengangkat barang-barang namun dilarang oleh Sina. Bisa gawat jika ada orang rumah yang melihat benda melayang-layang. Namun karena kasihan melihat itachi yang gabut akhirnya Sina memperbolehkan itachi membersihkan kamarnya.
Semalam orang tuanya sempat pulang namun Sina memilih melanjutkan tidur.
Ia sudah siap dengan seragamnya pukul 05:20, sebentar lagi waktunya berangkat sekolah.
"Ne itachi-kun bagaimana kau bisa melayang saat melompat? apalagi diatas atap"
"hm sederhana cukup taruh cakra dikaki mu saja. kau ingin mencoba?" Jawab Itachi
"eh eh tidak. Jika terjatuh aku jadi satu alam denganmu nanti hahaha" Jawab Sina sambil menggeleng lucu
"hahah daripada menangisi aku sendirian seperti itu" sahut itachi
"haaaa berisik kau keriput"
"hei hei siapa yang kau panggil keriput?"
"tentu anda uchiha itachi-sama"
Sebuah langkah kaki mengejutkan Sina sedang mendekat.
"ada apa?"tanya Itachi
"ada yang datang, letakkan sendok itu" jawab Sina cepat
Ternyata itu adiknya yang akan siap-siap pergi ke sekolah. Sina segera bersiap sekolah lalu berangkat. Ia berjalan kaki untuk naik angkot dengan terburu-buru.
"hei aku ingin tahu sesuatu?" Ucap Itachi
"apa?"
"apa kau memiliki kemampuan sensor?"
"haaaa?" jawab Sina bingung
"ya aku melihatmu tadi bisa mendeteksi pergerakan dari jauh padahal kau tak punya cakra" Jawab itachi.
"ah begitu. Sebenarnya aku waktu kecil dulu dipaksa tidur sendirian dikamar dan lampunya dimatikan. Lalu jika aku ketahuan tidak tidur maka aku akan dipukul, makanya aku bisa merasakan jika ada seseorang mendekat hehe" Jelas Sina panjang lebar sambil tersenyum
"Maafkan aku, aku jadi mengingatkanmu hal yang tidak baik"
"ah tidak, aku sudah berdamai dengan kenangan-kenangan itu" Sahut Sina
Akhirnya setelah berjalan cukup jauh sekarang Sina sampai di tempat pemberhentian angkot. Angkotnya cukup sepi mungkin karena masih pagi, Sina mengambil tempat duduk di paling belakang. Itachi duduk dipojok lalu Sina disebelahnya.
"Sina" Itachi membuka obrolan
"hmm? akhirnya kau menyebut namaku aku sangat senang" Sina memegang pipinya
"kenapa tidak berlari sampai sekolahmu saja? kenapa harus naik benda ini?"
"heh?'-' " Sina ngebug mendengar perkataan Itachi.
"Ya kenapa tak lompat dari atap-atap saja supaya cepat sampai"
"Itachi-kun kau ingin merasakan tinjuku? perjalanan ke sekolah ku itu sangat-sangat jauh bahkan butuh waktu hampir 1 jam. Dan kujelaskan sekali lagi aku tak punya cakra" Jawab Sina dengan dahi yang sudah mulai menampakkan ototnya
"ah begitu rupanya" jawab Itachi mencoba menghindari kemarahan Sina. Dia tak mau pagi-pagi merasakan tinju manusia cebol ini.
Sepanjang Perjalanan Itachi dan Sina mengobrol, sedangkan supir angkot tampak memandang aneh Sina yang selalu bergumam sendiri. Setelah turun dari angkot Sina berjalan kaki seperti biasa memasuki gang sekolah. Ia kembali teringat dengan insiden Reva, Ia takut untuk masuk dan jika nanti dibully. Lamunan Sina terhenti ketika suatu tangan besar menggapai telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan dia yang tak nyata
Teen FictionApa jadinya jika sosok uchiha itachi muncul didunia nyata ? Seorang gadis berusia 18 tahun menangis tersedu-sedu mengingat bahwa orang yang dia cintai telah benar2 tiada dan tak akan bisa dilihat kembali. Ya orang itu adlah Uchiha Itachi yang telah...