Sina masih meraba-raba sekitarnya karena kamarnya gelap dan dia tak bisa melihat apapun. Tubuhnya terasa sulit sekali di gerakkan, seperti tertimpa sesuatu.
"haduh aku pasti ketindihan, dimana sih dia. Awas saja jika dia muncul akan ku gigit" Sina mendengus mencari Itachi namun hanya gelap yang ia lihat.
Dengan takut-takut Sina membalik badannya berharap hantu dibelakangnya tak terlalu seram. Dan ternyata ada sesosok mata merah dihadapannya.
"huaaaaa siapa kamu" Sina dengan reflek menggeplak wajah itu
"heh bodoh ini aku" Suara bariton itu menyadarkan Sina
"eh? itachi? sedang apa kau" Sina sedikit tenang
"ku harap kau mau memberiku imbalan untuk tamparan tadi" Jawab Itachi dengan mata merah menyalanya.
"etto itachi san, maaf kan aku ya heehe kukira kau hantu tadi jadi ku geplak saja. Lagian kau diam saja saat aku ketindihan, bukannya membantu" Ucap Sina dengan wajah tak berdosa
"ketindihan? apa itu?" Jawab Itachi sedikit cengo
"seperti ditindih oleh makhluk tak terlihat begitu jadi susah bergerak" Jawab Sina
"jadi menurutmu aku tidak terlihat?" sahut itachi
"eh?heeeee?" Sina terkejut brutal saat melihat itachi duduk bersila diatas punggungnya
"hei pria keriput kau kira aku ini karpet hah? cepat turun" Teriak Sina
Itachi turun dari punggung Sina dan duduk di kursi dekat kasur. Sina menetralkan nafasnya yang masih ngos-ngosan.
"jadi apa yang membuatmu menyiksaku tadi?" Tanyanya dengan nada kesal
"aku ingin mengobrol saja" Sahut Itachi dengan wajah sok tak berdosanya
"NANI? kau hampir membuat aku gepeng dan kau bilang hanya ingin ngobrol? kau ingin ku lempar ke sungai?" Teriak Sina yang kesabarannya bagai tisu dibelah 1000
"aku ingin membicarakan hal serius chibi"
"hufff baiklah tunggu" Sina berdiri lalu berjalan ke kamar mandi dan mencuci muka. Tak lama ia kembali dan duduk dikursi sebelah tempat itachi duduk.
"Jadi sebenarnya ada apa?"
"chibi apa kau bisa menerima kematianku?" Tanyanya
Raut wajah Sina dari kesal berubah menjadi sangat kesal. "kalau aku menerimanya aku tidak perlu menangis hingga kepalaku terasa pecah, dasar keriput bodoh" Sahutnya
"lalu bagaimana tentang kehidupan mu, apa kau menerima jika kau sudah mati?"
"jika aku sudah mati tentu saja aku senang, aku bisa bertemu dengan mu terus. memangnya kenapa?" Tanya Sina
"tidak ada, aku hanya ingin mendengar jawabanmu"
"Hei itachi, kau ingin mendengar kehidupan masalalu ku kan? aku akan menceritakan jika kau ingin tau"
"kenapa tiba-tiba?"
"entahlah, aku takut saja besok aku tak bisa melihatmu" Jawab Sina menaruh kepalanya dibahu Itachi.
Itachi memang sejak awal ingin tahu namun dia urungkan niatnya setelah melihat Sina yang seperti menyembunyikan beban berat.
"baiklah aku akan mendengarkan"
Tak lama Sina mengambil posisi yang nyaman dan mulai bercerita.
Di usianya yang baru menginjak 3 tahun Sina sangat bahagia karena selalu dimanjakan oleh kakeknya dan juga neneknya. Namun saat Sina berusia 4 tahun, kakek dan neneknya meninggal.
Di usia 4 hingga 5 tahun Sina diajar dengan keras bagaimana pelajaran sebelum masuk sekolah. Mulai dari menulis harus sangat-sangat rapi, Membaca harus jelas, hingga harus bisa perkalian matematika bersusun. Jika dia tidak bisa dia akan diceburkan ke kamar mandi atau ke tangki air, tak jarang juga dia dipukuli hingga banyak memar ditubuhnya. Tepat usia 6 tahun Sina masuk sekolah dasar dan memiliki adiknya. Adiknya lahir dengan kesehatan yang sangat buruk hingga harus dirawat dirumah sakit hingga usianya hampir 3 tahun.
Hari-hari Sina tak memiliki warna, dia ingin bermain seperti anak lainnya. Pernah sekali Sina bermain masak-masakan dan lupa mengantar bekal ayahnya. Saat ibunya tau, Sina diseret dari jalan sampai rumah dan langsung dipukuli. Tak hanya dipukul, Sina bahkan diceburkan ke dalam tangki air. Sina yang notabenenya tak bisa berenang pun hanya berteriak meminta ampun hingga dia dikeluarkan dari tangki air dengan kondisi tubuh pucat dan lemas. Setelahnya Sina harus dirawat hingga 3 minggu, akibat dari peristiwa itu sekarang Sina memiliki kebiasaan aneh di tubuhnya. Matanya akan sangat perih jika terkena sinar matahari atau hanya sekedar keluar ruangan, bahkan untuk melihat benda yang berwarna terang dia akan merasa pusing. Selain itu tubuhnya juga seakan tak merespon hangat dari sekitar, Meski dia ada di tempat yang bersinar matahari kakinya dan tangannya akan tetap dingin. Dan berkat kejadian saat itulah, Sina merasa takut pada air yang dalam.
Pada hari lain, Sina membuat suatu karya dimana buku itu dilipat dan jika dibuka akan muncul gambar-gambar yang berdiri dan memperlihatkan keluarganya. Sayang sekali karya itu langsung dibakar ibunya begitu saja.
Sina hanya menurut, dia belajar dan belajar. Karakternya menjadi mati rasa dan hanya egois tentang belajar. Namun itu realistis saja dengan kenyataan yang dia hadapi. Tahun-tahun berlalu dia hadapi dengan konflik orang tuanya setiap hari. Belum lagi ktika Sina terkena suatu penyakit yang mengharuskan operasi dengan biaya yang lumayan. Sina tak terlalu berharap saat itu, namun ayahnya membiayai hingga harus menjual beberapa aset. Sina koma dan hampir meninggal saat itu namun dia selamat. Dengan selamatnya dia, Sina justru semakin ditekan ibunya karena uang yang ia habiskan untuk perawatan. Dia sempat memelihara kucing liar yang diberi makan dari sisa makanan Sina, namun kucing itu dipukuli oleh ibunya dan mati. Sina menjadi sosok yang kosong, hanya berjalan dengan rencana ibunya. Namun ketika ia beranjak remaja ia mulai menonton kartun, hingga menemukan karakter yang memiliki beban mirip dengannya ya itu adalah Itachi. Bedanya Itachi memiliki beban untuk desa dan adiknya, Sedangkan Sina dituntut harus membalas semua pemberian orang tuanya dan harus bisa menggendong adiknya hingga sukses.
"Sudah, aku sudah cukup mendengar kisahmu. Tidurlah" Ucap Itachi sambil mengelus rambutnya.
Sina hanya tersenyum kecil dan mulai menutup mata, ia tidur dengan kepalanya dipangkuan Itachi.
"baiklah, kita akan bertemu lagi sebentar lagi" Gumam Itachi yang tersenyum tulus.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HALLOOO
MAAP SAYA GA UPDATE
SAYA LAGI KERJA ANJAY BARU LULUS T-T
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan dia yang tak nyata
Roman pour AdolescentsApa jadinya jika sosok uchiha itachi muncul didunia nyata ? Seorang gadis berusia 18 tahun menangis tersedu-sedu mengingat bahwa orang yang dia cintai telah benar2 tiada dan tak akan bisa dilihat kembali. Ya orang itu adlah Uchiha Itachi yang telah...