Sina terkejut bukan main, itachi berdiri dihadapannya dan matanya terus menatap Sina. Rasanya Sina sangat kikuk dipandang seperti itu
"ah ternyata begitu. Aku sudah cukup mengerti tentang dimensi ini" Ucap Itachi sambil menjauh
"eh? kenapa wajahmu seperti itu? jangan-jangan kau sedang membayangkan hal yang tidak-tidak?" Ucap itachi lagi
"Baka! tentu saja tidak" Jawab Sina sambil membuang wajahnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke ruangan. Sina panik bukan main, dia belum menyembunyikan Itachi. bagaimana nanti jika orang tuanya melihat dia berdekatan dengan pria. Ternyata seorang suster.
"Ah adek sudah bangun ya? takut sendirian ya? besok sudah boleh pulang ya adik" ucap suster itu sambil tersenyum ramah.
Setelah mengecek kondisi Sina suster itu pun keluar. Sina menatap suster itu bingung, sendirian? bukannya ada itachi di kursi sebelahnya. Suster itu bahkan tidak menyapa itachi, tidak sopan sekali. Pikirannya kembali memikirkan besok ia harus kembali ke rumah, penuh pertengkaran. Tatapannya menyendu, perlahan kepalanya menunduk dan menangis.
"itachi aku harus apa?" ucapnya lirih
hening...
"itachi..." gumam Sina mencari keberadaan itachi.
tak lama itachi muncul dari kamar mandi. "eh? kau ke kamar mandi?" ucap Sina agak bingung
"Lah memangnya aneh ya? aku juga manusia disini" jawab Itachi.
Kembali ke permasalahan, Sina kembali menunduk dan melihat itachi sejenak. Apa benar ya dia itachi yang selalu ditangisinya?
"itachi, apa kau benar-benar itachi yang di film itu?" Gumam Sina
"hah aku lelah menjelaskan padamu. Mungkin karena tangisan mu setiap malam itu yang membuat jiwa ku terpanggil ke dimensi ini." Jawab Itachi sambil mendudukkan dirinya di sofa.
"Kemarilah" Sina memanggilnya
"hm? untuk apa?" Tanya Itachi yang masih bersantai sambil melihat-lihat sekitar
"Kemarilah" Sina bersuara dingin membuat Itachi merasakan niat membunuh yang besar. Itachi masih duduk disofa, ia tak ingin meladeni Sina yang terlihat aneh.
Sina turun dari ranjang rumah sakitnya. Berjalan mendekat ke arah Itachi, sedangkan yang ditatap hanya menyender di sofa sampi menutup mata. Posisi duduk itu, Sina mengenalinya. Itu posisi duduk Itachi sebelum bertarung melawan Sasuke. Matanya semakin perih ingin mengeluarkan air mata, kepalanya memutar memori Itachi yang terbunuh.
"Kenapa dengan wajahmu? mengapa menangis?" Tanya Itachi bingung ditatap tajam
Tak lama Sina mendekat dan...
BUGHH!!!!
sebuah tinju mendarat di pipi Itachi. Itachi kaget, merasa akan ada keributan disini. Ia segera memasang kekkai (pembatas) untuk meredam seluruh suara di dalam kamar ini. Sina melihat sekitarnya yang sudah tertutup semacam cakhra ungu, ia tau ini seperti di film dimana tidak akan ada yang mendengarnya dari luar. Baiklah, ia merasa bebas berteriak.
Setelah itu Itachi kembali duduk, ia memerhatikan Sina yang masih terduduk dilantai dan menunduk.
"Aku harap kau memberi penjelasan yang baik tentang ini" Ucapnya dingin.
"Kenapa?" Tangan Sina menarik ujung jubah akatsuki Itachi.
"Kenapa?" Sina bersuara lagi, suaranya terdengar bergetar menahan tangisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan dia yang tak nyata
Teen FictionApa jadinya jika sosok uchiha itachi muncul didunia nyata ? Seorang gadis berusia 18 tahun menangis tersedu-sedu mengingat bahwa orang yang dia cintai telah benar2 tiada dan tak akan bisa dilihat kembali. Ya orang itu adlah Uchiha Itachi yang telah...