Ch.1 Glitter pt.1 - Whoopsie

211 31 1
                                    

Izuku Midoriya berusia lima tahun ketika dia meninggal untuk pertama kalinya.

Pertama kali?.Karena tidak akan menjadi yang terakhir.

Ibunya sedang berdiri di luar apartemen mereka berbicara dengan Mitsuki setelah janji dengan dokter gigi Midoriya. Dia tidak terlalu memperhatikan. Bakugou tidak bersamanya hari ini dan selain itu, dia tidak begitu baik sejak Bakugou mendapatkan quirknya dan Midoriya tidak.

Alih-alih mendengarkan ibunya berbicara, dia memutuskan untuk bermain dengan bola merah yang dia dapatkan dari klinik gigi. Midoriya akan melemparkannya sekuat tenaga ke trotoar dan kemudian meraba-raba untuk menangkapnya saat jatuh kembali. Dia melakukan nya lagi dan lagi, Itu cukup menghibur untuk menjaga fokusnya.

Kali ini dia mencoba melihat apakah dia bisa memantulkannya lebih tinggi dari pohon muda di depan gedung. Dia akhirnya bersiap-siap untuk melemparkannya dan dengan "Delaware Smash" internal Izuku melempar nya dengan sekuat tenaga. Bola melambung tinggi, bahkan lebih tinggi dari pohon. Midoriya menyeringai sampai dia menyadari bahwa lintasan bola itu sekarang mengarah ke jalan.
Matanya membelalak saat dia berlari ke tepi jalan bertekad untuk merebut kembali bola itu, saat bola itu menggelinding ke seberang jalan dia mengejarnya satu-satunya yang dia pikirkan adalah ibunya akan sangat marah jika dia kehilangan mainan barunya.

Walaupun sebenarnya tidak akan terjadi, tentu saja. Tapi mengapa izuku berpikir begitu. Untuk alasan nya, dia baru berusia lima tahun.

Bola itu hanya berjarak beberapa kaki, Izuku hampir bisa mencapainya. Dia berjongkok dengan tangan terulur dan ...

SPLAT

Dia tidak merasakan sakit apa pun, hanya sedikit kesemutan di sekujur tubuhnya saat dia melihat darah merah keluar dari tubuhnya yang lemas.

Itu tidak mungkin terjadi, pikirnya. Lalu semuanya menjadi hitam.

================================

Dan kemudian dia membuka matanya.
Jujur saja, itu agak membingungkan. Hal terakhir yang dia ingat adalah sebuah mobil dan seseorang berteriak- apakah itu dia? Dia tidak ingat.

Sebagai catatan, itu adalah ibunya. Tapi jangan salahkan dia, dia baru saja melihat putranya tertabrak dan mati.

Dan kemudian ibunya mencengkeram wajahnya sambil terisak-isak dan ada mobil dan ibu Bakugou dan bola merahnya di selokan di seberang jalan dan dia pikir dia ingat merah tapi dia tidak bisa melihat darah dan-

"Kamu hidup?!"

================================

Ternyata itu adalah quirk nya. Setelah kekacauan besar dan banyak air mata (Midoriya tidak bisa menahan diri ketika dia melihat ibunya menangis)

dan percakapan yang SANGAT aneh dengan pria yang mengemudi, Inko mengantarnya menemui seorang spesialis di  kota.
Ini mungkin karena dokter anak yang mereka temui setahun sebelumnya jelas tidak kompeten. Dan juga sedikit brengsek. "sebaiknya menyerah saja menjadi pahlawan nak"Siapa yang tega langsung menghancurkan impian anak-anak seperti itu? Tapi terserah lah.
Nah, mari fokus ke cerita

“Bisakah Anda menjelaskan sedikit tentang bagaimana penampilan Izuku setelah, ah, insiden itu?”
Inko duduk lebih tegak dan terisak sedikit, “Dia- dia tidak bergerak jadi kami bergegas dan-” Dia terisak lagi, “ada darah di mana-mana, tapi ketika aku semakin dekat aku menyadari bahwa itu, yah,darah nya berkilauan. "
"Berkilau?"

Inko mengangguk. “Ketika saya melihatnya mulai berubah menjadi warna emas. Dan kemudian, paling lama tidak lebih dari lima menit, itu mulai mengalir kembali ke arah Izuku. Itu agak terkumpul padanya, melapisinya." Inko berhenti dan menarik napas. “Dan kemudian berubah menjadi seperti debu emas? Saya ingin mengatakan itu terlihat seperti glitter."

Dokter itu mengangguk sambil menulis dengan penuh semangat ke dalam buku catatannya. Ini karena dokter terpesona dengan Quirk dan yang ini adalah yang paling menarik yang pernah dilihatnya. Sebagian dari dirinya bertanya-tanya apakah dia bisa menulis tentang pengalaman ini di blognya.

“Dan setelah satu atau dua menit, kilau itu meledak. Dan Izuku baik-baik saja!”
Dokter itu masih menulis di bukunya tetapi dia menggumamkan "Menarik, benar-benar menakjubkan." Dan dengan tepukan keras, dia akhirnya menutup buku catatannya. "Baiklah! Itu pasti hasil dari quirk yang terlambat berkembang! Dan di atas semua itu, saya pikir ini mungkin quirk paling menarik yang pernah saya dengar!”

Inko sedikit terkejut dengan tanggapan dokter yang keluar, tetapi dia duduk sedikit lebih tegak saat menyebutkan kalau itu adalah quirk.

“Ini adalah mutasi yang sangat langka, saya belum pernah mendengar quirk yang semenarik ini! Tapi berdasarkan pengetahuan saya tentang quirks bertenaga tinggi, saya hampir yakin bahwa pasti ada aspek lain di dalamnya. Dokter menoleh ke Izuku sambil menundukkan kepalanya, "Kamu bilang tidak sakit, ya?" Suaranya menjadi lebih ringan saat berbicara dengan anak itu.
Midoriya menggelengkan kepalanya dengan kuat, menncengkram bola merah ke dadanya.

Mengangkat kepalanya, dokter melanjutkan berbicara dengan Inko, “begitu ya... Mungkin saja dia tidak akan merasakan sakit selama sisa hidupnya. Namun itu belum tentu merupakan hal yang baik, itu bisa berarti dia harus sangat berhati-hati dengan aktivitas normalnya agar tidak membahayakan tubuhnya. Manusia merasakan sakit karena suatu alasan, untuk menekan aktifitas yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Inko mengerutkan alisnya sebagai jawaban.

“Tapi itu seharusnya cukup mudah untuk diuji!” Ucapnya riang sebelum menoleh ke Midoriya lagi, dokter kemudian mencondongkan tubuh ke depan dan mencubit lengannya. "Apakah rasanya menyakitkan?" Midoriya menggelengkan kepalanya. “Izuku? Aku akan mencubitmu lagi sedikit lebih keras, tapi hentikan aku jika mulai sakit oke?”

"Oke," kata Midoriya.

Dokter memegang lengannya sekali lagi dan mencubit keras. Midoriya bahkan tidak gentar, bahkan ketika dokter duduk kembali dan mengungkapkan lengannya menjadi merah dan dua tanda yang berbeda. “Nah, itu baru saja membuktikannya! Sepertinya sarafnya telah diubah karena faktor quirk nya. Otaknya tidak akan lagi mencatat rasa sakit! Namun, merasakan sakit sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Itu memberitahu kita untuk berhenti menyentuh panci panas atau untuk tidak menginjak kaki kita yang terluka, dan semacamnya. Dia harus sangat berhati-hati untuk tidak melukai dirinya sendiri dan begitu dia melakukannya, dia harus sangat berhati-hati untuk tidak melukai dirinya sendiri lebih jauh lagi.” Dokter dengan penuh semangat menulis di buku catatannya ketika dia berbicara, tetapi dia berhenti ketika melihat Inko, meremas-remas tangannya dengan gugup, alisnya berkerut. “Er… mungkin tidak akan seburuk itu. Dia tampaknya memiliki aspek penyembuhan untuk quirk nya seperti yang terjadi sebelumnya,"

"... Aku punya quirk?" Kata Midoriya ragu-ragu setelah hening sejenak.

“ya! Dan itu sangat menarik!” Dokter memberitahunya dengan lembut.
Midoriya memiringkan kepalanya sambil berpikir dan setelah mempertimbangkannya sejenak, matanya berbinar dan dia melompat berdiri sambil berteriak, "AKU AKAN MENJADI PAHLAWAN!!!"

Inko tampak seperti akan pingsan.

TBC....

================================
AN : hai reader's I'm back dengan book translate baru

Sedikit penjelasan Kalau Fanfic ini akan jadi gendre Comedy, Lebih tepatnya Dark comedy (dark joke)

Bisa di bilang kalau fanfic ini cerminan kalau cerita yg harusnya angst di jadikan Gendre komedi .

Anyway kedepannya FF ini mungkin bakal ngambil referensi kayak gintama
Di mana karakter dalam cerita bisa berinternet denga author
Atau nge judge author nya XD

HystericalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang