CEWEK ITU...

7 1 0
                                    

Cowok itu terbangun dari tidurnya. Jatungnya berdetak cepat, kepala nya sakit, dan keringat bercucuran hingga membasahi pakaiannya.

Dia bangkit dari posisinya, mendudukkan dirinya ke pinggiran ranjang, kemudian menatap ke cermin.

"Bangsat." umpatnya dalam hati. Setelah beberapa saat, dan dirinya merasa lebih baik cowok itu bergegas bersiap untuk pergi ke sekolah.

Setelah membersihkan tubuhnya, memakai seragam, dan satu hal paling penting.
Cowok itu menghadap ke cermin, mengambil sebuah benda yang berbentuk seperti angka 8 dan membukanya.

Dia mengambil isi dari benda tersebut, kemudian memakainya di mata sebelah kirinya.

"Byee mata sialan!" ucapnya sebelum benda itu menempel dengan baik di irish mata kirinya. Setelah melakukan hal serupa dengan mata sebelah kanan, cowok itu mengedipkan matanya beberapa kali.

Apa yang kalian pikirkan tentang seseorang cowok yang memakai lensa kontak di matanya?.

Benda yang saat ini sering kita sebut Soflens
itu biasanya digunakan oleh kaum perempuan,kan?.

Tapi untuk kali ini, cowok yang memakainya.
Dan cowok itu adalah Geezano.

Geezano, cowo yang akrab di sapa Geez itu berjalan menuruni tangga, lalu menyapa sang ibu yang sibuk berkutat di dapur bersama dua asistennya.

Salah satu asistennya itu menggendong bayi yang usianya masih sekitar tiga bulan.
Geez mendekat, menepuk pundak wanita itu.

" Biar aku yang gendong Lisa, Mbak" ucapnya, tangan Geez terulur untuk meraih bayi itu, lalu membawa ke dekapannya.
Sesekali Geez menggoda dan membuat bayi itu tertawa.

" Mas Geez udah cocok nih jadi papa muda" ledek Nia, ibu dari sang bayi.
Intan, ibu dari Geez tertawa. Menatap putra bungsu, yang kini telah menjadi putra tunggalnya tersebut.

" Nikahin sama Safi, anaknya Bu Ningsih depan komplek aja gimana Ni?" ucap Intan membuat raut wajah Geez berubah seketika.
" Apaan sih ma, sekolah aja belum lulus udah bahas nikah. Geez masih 19 tahun, ma!" ucap Geez membuat Intan tertawa semakin kencang.

Geez duduk, tangannya sibuk mengelus kepala bayi di gendongannya.
Beberapa saat setelah itu, Nia bergerak perlahan untuk mengambil sang putri dari dekapan Geez itu.

" Sarapan dulu, Mas." Nia berjalan menjauhi dapur dan meja makan.
Ia pergi menuju kamarnya, karena sudah waktunya untuk menyusui Lisa.

Setelah meletakkan piring berisi nasi goreng ke depan Geez, Intan pun ikut duduk di samping sang putra.

Beberapa saat kemudian, Geez bangkit dan meneguk segelas susu di atas meja.
Cowok itu mengambil tas ranselnya, lalu mencium punggung tangan sang mama.

" Berangkat dulu ya, ma" pamitnya, setelah itu segera berjalan menuju garasi tempat terparkir beberapa motor yang Ia miliki.

Sesampainya di garasi, Geez bergegas membawa keluar salah satu motor yang terparkir rapi di dalam garasinya.

Disana ada beberapa motor yang memang adalah miliknya dan juga almarhum sang kakak.

Geez bergegas menuju ke sekolah dengan CRF 150L berwarna hitam yang sudah di modifikasi olehnya sedemikian rupa.

sesampainya di sekolah, suasana terlihat ramai oleh para peserta didik baru.
Geez berjalan kesana kemari mencari keberadaan Rionza, salah satu sahabatnya.

Algeez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang