LAMPU HIJAU ALEXA

4 0 0
                                    

Semenjak hari itu, Geez berangkat lebih awal setiap hari.
Intan yang merasa ada yang aneh dengan putranya, tidak biasanya dia berangkat sekolah sepagi itu.

Ketika Intan bertanya, Geez hanya terkekeh pelan tanpa menjawab pertanyaan mamanya.

Sudah berhari-hari Geez mencoba mendekati Alexa.
Dari yang menggodanya ketika Alexa sedang berada di kantin untuk menitipkan dagangannya, ataupun hanya sekedar membeli minuman serta camilan untuk mengganjal perutnya.

Alexa hanya tersenyum tipis ketika Geez menggodanya.
Geez benar-benar tidak mengerti gadis satu ini, tapi karena sikapnya ini justru Geez semakin merasa tertantang.

Apapun yang terjadi, Gue harus bisa dapetin Lo. Batin Geez ketika melihat Alexa berjalan melewatinya.

Setelah Upacara selesai, barisan di bubarkan.
tapi tidak dengan Geez serta beberapa orang lainnya.

Alexa memperhatikan Geez yang sedang di marahi oleh beberapa guru, termasuk pak Frank yang terkenal sebagai Guru killer di sekolah ini.

" Kalian ini sudah mencoreng nama baik sekolah ini! harusnya kalian malu sama diri kalian. Tawuran di jalan? apa itu tindakan yang terpuji bagi pelajar seperti kalian?!" 

" Bahkan Rio sebagai ketua OSIS, kamu seharusnya memberi contoh yang baik!"

Rio mengangguk pelan, dia mewakili teman temannya yang lain untuk meminta maaf karena telah melakukan kesalahan.

Geez hanya diam dan bersikap tidak peduli. Matanya berputar sembari tadi.
Cowok itu sedang mencari gadisnya yang dari pagi sama sekali tidak tertangkap oleh pengelihatannya.

Titik puncak hukuman mereka adalah ketika para guru sepakat untuk memberi mereka hukuman membersihkan seluruh area sekolah.
Geez yang mendengarnya tersenyum licik. Ini bisa jadi kesempatan untuknya mencari Alexa

Setelah melakukan push-up lima seri atau lima puluh kali, Geez segera menjalankan hukumannya.

Cowok itu mengambil sebuah sapu dan menuju depan kelas Sepuluh-tiga.
Tepat di depan kelas itu terdapat sebuah pohon cukup besar yang daunnya selalu berguguran setiap hari.

Geez setiap hari Senin melihat Alexa menjalankan piket kelas nya dengan menyapu halaman depan.

Ketika dirinya sampai disana, halaman masih kotor.
Daun kering berserakan dimana-mana, Geez tersenyum tipis dan mulai menyapu.

Alexa kembali menuju kelasnya, setelah melihat Geez yang di marahi, Alexa pergi ke toilet sebentar.

Ketika kembali barisan sudah bubar, Gadis itu segera kembali menuju kelas karena dia ingat jika belum melaksanakan tugas piketnya.

Alexa melihat Geez yang menyapu tepat di depan kelasnya, para siswi bergerombol di jendela hendak melihat Geez.

Alexa duduk di kursinya, dia menatap teman sekelasnya malas dan meletakkan kepalanya di atas meja.

Jika dia tidak piket hari ini, pasti dia akan di marahi oleh para pengurus kelas.
Sedangkan bagiannya sudah di ambil alih oleh Geez, jika Alexa membantu Geez pastinya akan menjadi bahan omongan siswi lainnya.

Alexa memejamkan matanya, beberapa menit dia tidur sebelum akhirnya terbangun karena sebuah tangan menyentuh kepalanya.

Alexa kaget, dia reflek melempar buku ke arah pemilik tangan itu.
Dia kira itu adalah temannya yang jahil.

" Tenang bos,kalem..." ucap Geez pelan.
Dia menaruh beberapa lembar uang di atas meja Alexa.

Alexa yang melihat itu memiringkan kepalanya, dia baru teringat jika itu adalah uang jualannya kemarin yang di ambil dari kantin tadi.

Algeez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang