Rover adalah seorang anak yang pendiam, yang sering dirundung di sekolahnya bahkan di rumahnya sendiri. Perundungan yang ia terima setiap hari dari orang tuanya, gurunya, serta teman-teman sekolahnya membuat dirinya stress dan sedih. Rover merasa ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin pagi pun tiba. Hari itu pada tanggal 5 juli 2021, seluruh anak sekolah di Indonesia mulai masuk sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar setelah melewati masa liburan selama 3 minggu. Mungkin hal ini adalah hal menyenangkan bagi anak yang bahagia di sekolahnya. Dimulainya tahun ajaran baru, membuat mereka senang belajar di kelas yang baru, belajar pelajaran baru, dan berjumpa kembali dengan teman-teman setelah sekian lama liburan. Tetapi tidak demikian untuk Rover. Berakhirnya liburan dan dimulainya tahun ajaran baru membuat Rover merasa ditendang ke neraka setelah sekian lama bersantai di surga. Rover muak menghadapi teman-temannya yang hobi merundung dirinya. Hari ini Rover naik ke kelas 2 SMP, itu artinya sudah 1 tahun Rover jadi bulan-bulanan teman-temannya di sekolahnya, yaitu SMPN 109 Rupat Utara.
Ketika jam 6 pagi, jam dindingnya Rover pun berdering untuk mengingatkan kepada Rover bahwa waktu bangun pagi sudah tiba. Rover yang kurang suka dengan kenyataan bahwa dirinya harus datang kesekolah lagi, langsung mengambil tongkat baseball dan memukul-mukul jam dindingnya hingga pecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teriakan amarah Rover ini sampai ke telinga ibunya Rover dan membuat ibunya Rover datang ke kamarnya Rover untuk menegur Rover.
"Rover, kamu kenapa? Kok jam dindingnya dipecahin?" tanya Royyan
"Bising betul jam dindingnya. Ganggu aku tidur aja" kata Rover
"Kan ini memang waktunya bangun Rover. Siap-siap pergi ke sekolah. Sayang kan jamnya di beli mahal-mahal sama tetangga kita yang liburan ke jepang, tiba-tiba kamu pecahkan jamnya. Nasib baik tetangga kita masih berbaik hati mau memberikan kita oleh-oleh" kata Royyan
