Keluarga Bathin Season 1

Episode 13: Mutiasari

Setelah Rover menjadi anak yang putus sekolah, orang tuanya Rover menjadi semakin sayang dengan Rover dan mendukung hobi-hobinya Rover yang Rover kembangkan. Namun, semakin sering Rover mengunjungi dunia kartun saat ia tidur malam, semakin sering pula Rover menghayal dalam kehidupan sehari-harinya. Orang tuanya Rover sering memperhatikan Rover berbicara sendiri di kamarnya. Rover sering berkomunikasi dengan Burger, Rindiani, dan Holanda di kamarnya, seolah-olah Burger, Rindiani, dan Holanda ada di kamarnya Rover. Padahal, Rover hanya sendirian di kamarnya dan Rover hanya berbicara sendiri. Tak hanya di dalam kamar, saat sedang di luar rumah pun, Daus, Nanda, dan Aza sering memperhatikan Rover berbicara sendiri dan tertawa sendiri seperti orang gila, seolah-olah Rover sedang tertawa bersama seseorang. Dan tentu saja, hal ini membuat Daus, Nanda, dan Aza penasaran, apa yang dialami Rover? Dan siapa yang sedang berbicara dengan Rover?

Di malam hari, setelah sholat isya, pada tanggal 16 Agustus 2021, Royyan mendengar Rover berbincang-bincang dengan seseorang di kamarnya. Royyan penasaran, dengan siapa Rover sedang berbicara? Padahal dari tadi Rover tidak ada membawa teman-temannya masuk ke dalam kamar. Karena penasaran, akhirnya Royyan mengintip aktivitasnya Rover dari lobang kunci pintu kamarnya Rover. Saat mengintip, Royyan bisa dengan jelas melihat aktivitasnya Rover dan suara pembicaraannya Rover.

“Burger, besok tanggal 17 Agustus. Aku akan mengikuti upacara memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76 tahun. Apa kamu mau ikut bersamaku, Burger?” kata Rover

“Upacara itu seperti apa ya Rover? Burger belum pernah mengikuti upacara seumur hidup Burger” kata Rover dengan nada Burger

“Upacara itu banyak macamnya. Ada upacara bendera, ada upacara adat, ada upacara keagamaan, dan lain-lain. Besok, aku akan mengikuti upacara bendera, untuk memperingati hari ulang tahun negara Indonesia yang ke 76. Dalam kegiatan upacara itu, kita akan berbaris di lapangan, trus nanti akan ada 1 orang yang menjadi pemimpin upacara, 1 orang yang menjadi pembina upacara, dan 12 orang yang menjadi pengibar bendera merah putih. Saat bendera merah putih di angkat ke tiang bendera oleh pengibar bendera, puluhan orang yang berbaris di lapangan akan menghormati bendera merah putih tersebut sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan negara Indonesia. Saat bendera merah putih telah berkibar di atas tiang bendera, barulah pembina upacara membacakan amanat atau ceramah singkat. Setelah pembacaat amanat, barulah pembacaan doa dimulai. Dan setelah pembacaan doa, upacara pun selesai. Setelah upacara selesai, berbagai perlombaan pun diadakan untuk memeriahkan hari ulang tahun negara kita ini. Perlombaannya macam-macam, ada panjat pinang, ada bawa kelereng pakai sendok, ada memasukkan paku kedalam botol, ada lomba makan kerupuk, ada lomba balap karung, pertandingan sepak bola, pertandingan voli, dan masih banyak lagi” kata Rover

“Waaaw... Ternyata kehidupan di dunia manusia sungguh meriah ya. Kalau di dunia kartun ngak ada acara-acara seperti itu. Kami hanya hidup di sebuah desa yang lumayan besar. Disana kami berkebun, bertani, dan berusaha mempertahankan desa kami dari serangan Chocoboom dan kawan-kawannya. Kami di sana hanya hidup teratur dan melaksanakan kewajiban-kewajiban kami sebagai warga desa, agar desa kami tidak terlacak oleh Chocoboom. Kami tidak pernah mengadakan pesta, perlombaan, dan upacara disana” kata Rover dengan nada Burger

“Kalau begitu, begitu aku pindah ke dunia kartun secara permanen, aku akan mengadakan pesta, upacara, dan perlombaan di dunia kartun, di Desa Serai Wangi, untuk memperingati hari jadinya Desa Serai Wangi yang ke 105 tahun. Memang sih Burger, banyak perayaan-perayaan meriah di dunia manusia, tetapi dunia manusia adalah dunia yang penuh kejahatan. Dibalik meriahnya kehidupan di dunia manusia, banyak kezoliman, ketidakadilan, kesengsaraan kejahatan, dan kemiskinan yang terjadi di dunia manusia. Hanya mereka yang kaya dan berkuasa sajalah yang bisa bahagia di dunia ini. Kita yang miskin, cacat, penuh kekurangan, dan lemah akan ditindas dan dihina bagaikan keset kaki. Burger, semeriah-meriahnya kehidupan disini, aku tetap ingin pindah ke dunia kartun secara permanen dan membawa kemeriahan dari dunia manusia ke dunia kartun” kata Rover