Episode 2: Bullying

130 55 270
                                    

Ditengah malam, pada jam 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditengah malam, pada jam 11.33, Rover terkejut dan terbangun dari tidurnya. Fikirannya selalu membayangkan hinaan-hinaan yang telah diterimanya selama ini. Malam itu, Rover tidak bisa tidur. Fikirannya gelisah dan takut dengan peristiwa yang akan terjadi besok pagi di sekolahnya. Rover merasa takut dan tertekan dengan perundungan yang diterimanya selama bersekolah. Sambil menatap langit-langit kamar, air matanya Rover pun menetes bersama dengan keringatnya.

“Ya Allah… Kenapa malang sekali nasib diriku. Di sekolah aku selalu jadi bulan-bulanan, di rumah aku selalu dihakimi oleh orang tuaku sendiri. Aku coba untuk melawan mereka-mereka yang zolim kepadaku, aku langsung dimarahi guru karena telah membuat keributan. Ku coba untuk diam dan tak melawan ketika dianinaya oleh mereka, aku malah dianggap lemah dan macam orang bodoh oleh guru-guru serta orang tuaku. Aku harus bagaimana ya Allah? Apa yang harus aku lakukan? Kenapa apa saja yang aku lakukan selalu salah dimata orang-orang? Kenapa banyak orang yang membenci diriku karena kekurangan yang aku punya? Ya Allah… Aku ingin sekali rasanya hidup di dunia yang damai, di dunia yang orang-orangnya selalu sayang padaku, di dunia yang bebas dari tindakan bullying. Ya Allah… Bawa aku pergi jauh dari dunia ini… menuju dunia yang aman dan tentram. Aku mohon ya Allah” kata Rover di dalam doanya yang dia ucapkan di dalam hati sambil menangis

Pagi pun tiba. Kisah sedih di hari selasa pun dimulai. Pagi ini, Rover tak mendengar dering jam beker lagi karena jam bekernya Rover sudah rusak. Karena tak ada jam beker, Rover pun tertidur pulas meskipun sudah lewat jam 6 pagi. Ibunya Rover yang melihat Rover masih belum bangun dan masih belum keluar dari kamarnya pada jam 6.20 pagi langsung merasa emosi. Seketika, ibunya Rover langsung menggunakan tenaga dalamnya untuk mendobrak pintu kamarnya Rover. Alhasil, meskipun pintu kamar itu diganjal dengan lemari, ibunya Rover dengan tendangan super kuatnya bisa membuka pintu kamar itu hingga lemari yang mengganjal pintu kamar itu bergeser. Mendengar pintu kamar ditendang sampai terbuka, Rover pun kaget dan terbangun.

“KAU TAK ADA NIAT MAU SEKOLAH?? KALAU KAU TAK ADA NIAT LAGI UNTUK SEKOLAH, PERGI KAU DARI RUMAH INI, CARI DUIT KAU SANA JADI TUKANG PANEN GETAH KARET!!!” kata Royyan sambil menjambak dan menjewer Rover

“MAMA BISA NGAK SIH BANGUNIN AKU DENGAN LEMBUT? YANG MAMA BANGUNIN INI DARAH DAGING MAMA SENDIRI LOH!!! BUKAN BINATANG PELIHARAAN MAMA!!!” kata Rover dengan kesal

“USAH BANYAK TINGKAH KAU ROVER! DULU-DULU MAMA SELALU BANGUNKAN KAU SEKOLAH DENGAN LEMAH LEMBUT, TAPI KAU SELALU MERENGEK-RENGEK MENTAH TIDUR PAS DIBANGUNKAN. KEMARIN ADA JAM BEKER YANG BANGUNIN KAU TIDUR, KAU BANTING LANGSUNG JAM BEKER ITU PAS DIA BERDERING. TENTU SEKARANG MAMA BANGUNIN KAU DENGAN KEKERASAN” kata Royyan dengan teriak

“Itu karena aku tertekan, ma… Disekolah aku tak dapat apa apa selain bullying. Harusnya mama dan ayah semangatin aku, hibur aku, agar aku semangat kesekolah” kata Rover

“HALAH!!! DAH CAPEK MAMA SEMANGATIN KAU, TAPI TETAP AJA KAU PERGI KE SEKOLAH DENGAN MURUNG. MANDI LAH KAU CEPAT!!! TAK USAH BANYAK MEMBANTAH” kata Royyan yang semakin marah

Keluarga Bathin Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang