004

5K 321 63
                                    


"Selamat makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat makan..

Dengan semangat Isagi dan Bachira menyantap semangkuk besar ramen pedas yang baru saja selesai mereka buat. Sudah menjadi hal yang biasa bagi Isagi dan Bachira untuk sarapan bersama sebelum berangkat kuliah.

"Akh.. "

Isagi meringis dengan suara pelan, mencoba menahan rasa sakit yang menyerang punggungnya.

Sebisa mungkin Isagi berusaha menahan rasa perih di punggungnya. Mencoba bersikap normal agar Bachira tidak menaruh curiga padanya.

Rasa sakit yang saat ini Isagi rasakan, itu semua karena semalam ia kembali mendapatkan perlakuan kasar dari Rin, hanya karena ia memohon kepada Rin untuk berhenti menyetubuhinya.

Semalaman..

Tanpa henti..

Rin terus menghujam analnya, bahkan sudah lebih dari lima kali Isagi mendapatkan pelepasannya. Sampai akhirnya ia merasakan lelahnya, keringat bahkan sudah mengucur membasahi seluruh tubuhnya. Tetapi Rin tetap tidak mau menghentikan kegiatannya.

Oleh karena itu, Isagi mencoba berbicara pelan kepada Rin di sela desahannya. Memohon kepada Rin untuk berhenti melakukannya. Tetapi Rin tidak mau mendengarkan permohonannya.

Permohonan yang ia ucapkan justru membuat Rin kesal. Sampai akhirnya ia mendapatkan cambukan di punggung sebagai hukumannya.

Isagi menghela nafas pelan, di sebelahnya ada Bachira yang masih sibuk menyantap ramen miliknya dan sepertinya Bachira tidak menyadarinya.

Syukurlah..

Isagi hanya tidak ingin sikap kasar Rin padanya di ketahui oleh orang lain terutama Bachira.

Di sela menyantap makanannya, kedua mata Bachira langsung tertuju pada sebuah amplop yang berada di atas meja. Bachira tahu isi dari amplopnya dan itu artinya semalam Rin datang menemui Isagi.

"Semalam dia datang kan?' tanya Bachira.

"Iya dia datang.. "

"Biar ku tebak, semalam kalian melakukannya. Setelah bajingan itu puas, dia langsung memberimu uang dan pergi begitu saj..---"

Plak!!

Akh shit..

Bachira meringis sambil mengusap-usap kasar kepalanya setelah di pukul dengan keras oleh Isagi. Setidaknya cara ini berhasil menghentikan ocehan Bachira yang tidak ada gunanya sama sekali.

"Yak Isagi Yoichi sialan.. kau selalu saja memukul kepalaku. Apa kau mau bertanggung jawab jika otakku bergeser."

"Aku tidak peduli!!

Isagi kembali melanjutkan menyantap ramen miliknya tanpa mempedulikan Bachira yang terus mengoceh di sebelahnya.

"Berapa jumlah uang yang dia berikan padamu?" tanya Bachira yang sudah sangat penasaran.

Hurt||Kaiser×Isagi×Rin||√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang