Anyeoong😉
How's life? Enjoy your day
And enjoy my story⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak⚠️
Anggap aja author dan readers adalah parner kerjasama🤝-yang tulus memang tidak datang dua kali, tapi yang tulus mencoba berkali kali-
-sheiland amara-
___________________________________________Rea menendang kerikil yang dilaluinya. Pagi ini ia diantar oleh gema. Tidak ada langit pagi ini. Cowok itu masih dalam kondisi tak baik. Semalaman langit meracau tak jelas yang membuat rea rela mengorbankan waktu tidurnya demi menjaga langit. Dan ya tentunya dibantu oleh gema juga.
Dan poin yang sedikit membuatnya kesal adalah 'ibunya'. Baru saja nesa menghubunginya dan mengatakan kalau wanita itu sedang banyak urusan. Sejujurnya rea tak masalah dengan itu, tetapi mengingat dirinya yang harus tinggal sendirian di rumah membuat rea kesal bukan main. Bukankah berarti ia harus menginap di rumah langit selama beberapa hari ke depan?
'Aissh shibal'
"Pagi"
Rea terlonjak mendengar sapaan yang begitu tiba-tiba. Cewek itu mengangkat wajahnya mendapati sosok shei yang menatapnya dengan senyum tipis. Tanpa sadar rea mengerutkan keningnya, pagi ini cewek tomboy itu tampak berbeda.
"Lo...?" Rea menunjuk rambut pendek yang biasanya di kuncir kuda kini tergerai bebas. Ditambah dengan pita kecil yang tersemat manis. Benar-benar tidak terlihat seperti shei yang biasanya, yang memiliki kesan bad dan sedikit maskulin. Cewek itu terlihat feminin sekarang.
Shei memutar matanya malas.
"Well...gue tau apa yang lo pikirin" ujarnya peka.
"Gue keliatan aneh ya? Bagus gak?" Tanya shei kemudian
"Lo cantik banget shei! How preety you are" jawab rea antusias. Sungguh, ia benar-benar tak percaya kalau shei akan mengubah penampilannya seperti ini. Ternyata benar apa kata orang, cinta bisa membuat seseorang melakukan apapun.
"Gue tunggu cerita lo" ucap rea
Shei tersenyum kecut "lo...liat gema gak?"
Rea berdehem pelan, ia memang berangkat bersama gema. Tapi sekarang rea benar-benar tak tau cowok itu berada di mana. Akhirnya rea mengedik sebagai jawaban.
Shei menghela napas pelan seraya mengacungkan amplop biru muda di tanganya.
"Gue mau ngasih ini"
Rea melotot tak percaya "lagi?" Beo nya tak habis pikir.
Shei mengangguk cepat "iya, berhubung cuma cara ini yang belum gue coba"
"Plis, lo tau gema kan? Gue khawatir sama lo. Lo sempet sedih berkali-kali karena dia"
Rea menghela napas gusar. Sejujurnya ia merasa kasihan dengan shei. Effortnya yang begitu tinggi membuatnya terlalu konsisten tanpa memedulikan tanggapan orang lain. Diperkuat dengan sifat bawaanya yang acuh, shei menutup telinga dari komentar negatif yang menyerbunya tanpa henti. Karena dianggap tak tahu malu.
Terkadang rea merasa iri, shei begitu gigih. Terbiasa hidup dengan keadaan yang sulit membuat shei mempuanyai mental yang kuat. Memperjuangkan orang yang masih terjebak masa lalu bukanlah hal yang mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT (behind the Melorine) On Going✅️
Romance"Gue gasuka sama lo!" "Tapi gua suka sama lo" Langit mendesah pasrah, biarlah sekarang jika dirinya terlihat seperti sales promosi. Yang sedang menawarkan produk 5 in 1 "Pacaran sama gua banyak untungnya. Lo dapet pacar yang keren, kaya dan pinter...