Tabiat Terkilir

8 1 0
                                    

Senandung hangat lagi, memeluk pendingin suasana menyajikan irama yang pasti sejuk rasanya.
Ia tersandung, kakinya terkilir, berkelanjutan bangun kembali dan tak letihnya berlari.

Dengki angin musim selalu mengiringi jalannya. Hiraunya tak ada, tak pernah peduli, dipikirnya hanya "aku ingin lari lagi."

Saat mendung dirinya tersenyum, saat hujan ia tertawa terbahak-bahak. Baginya semua itu mungkin bisa membuat langit ceria kembali.

Meski langit tau semua itu palsu. Langit justru merajuk untuknya, mendung memikirkan dirinya, menangis lebat untuk menutupi badai dalam sukmanya. "Mungkin sudah terlalu mati." Terlalu hebat dirinya menebalkan kabut hati.

Rekam ingat yang perih, bunyian sesal yang basi, mungkin sudah tersimpan jauh dalam kenangnya.
Tabiatnya, apakah mungkin sudah harus diakhiri?

➖➖➖➖➖

Selamat dini hari,
Semangat bersembunyi.

Sedang Jatuh-JatuhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang