Penghujung

9 1 0
                                    

Ditenggelamkan kabut semaian
Putihnya mengalahkan segala bentuk belia
Buram, kabur, terhalang

Dia pikirkan terbelakang
Hadirnya mengganggu
Kabarnya bising
Bayangnya jelmaan serigala

Nirmalanya tak lagi ada bendungan
Binar murungnya disaksi rerumputan
Dahan sudah kehabisan ranting
Tinta bolpoin menghilang tak mau ditulis lagi meski terang kertas itu tak kosong jua
Tetap tak cukup lampiasnya

Air mata, keringat, kerutan tawa, apalagi artinya? Lembar mana lagi yang harus dia baca?

Bicarakan pikiran seraya naima pasti mitos belaka, marah jiwanya, hancur belai tiraninya, nurani sudah acuh tak ragu lagi

Sarjana rasa penyesalan mendunia ketiga, empat, ribu, kali lamanya. Coret goret tak jelas dilaku entah berapa lewat

Sudah berjalan sejauh, melompat setinggi, merunduk serendah, melacur semurah, dan analogi majemuk bersyarat lainnya.

Sampai maaf, terimakasih, dan sampai nanti.
Ini sudah waktu penghujungnya.
Angka pasti ada dalam sebulan, tak akan ada korban.

➖➖➖➖➖

Selamat malam kali ini,
Semangat bersembunyi.

➖➖➖➖➖

Kita akan bertemu lagi,
Terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sedang Jatuh-JatuhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang