Halo, namaku Ray.
Aku adalah siswa kelas 9-A yang sedang berusaha mempertahankan peringkat Bahasa Nasionalku , agar aku bisa meraih Beasiswa demi masuk SMA 1 di kotaku , untuk meraih SMA disana sangat susah karena hanya tersedia Jalur Prestasi dan Afirmasi , sebenarnya ada Jalur Perpindahan Tugas dan Zonasi , namun Kuota dari kedua Jalur itu di perkecil menjadi kisaran 10-15% di setiap Kuota jalur.
Aku tidak di tuntut belajar oleh orang tuaku, karena ini semua adalah kemauanku untuk masuk SMA 1 agar tidak terlempar oleh Swasta yang sangat mahal biaya-nya , walau orang tuaku sangat sangat berkecukupan untuk membayar..
Semenjak kecil , aku mengembangkan bakatku di bidang kebahasaan, karena bidang kebahasaan bagiku adalah bidang yang penting setelah Sosial dan Kenegaraan.
Aku tidak pernah lepas dari Nilai KKM 70 , karena nilaiku selalu diatasnya , ada yang 73 , 79 , 85 , bahkan 98 , tidak luput dari nilai A dan B walau C sering terlihat di Matematika dan Fisika.
Kedua Materi itu sangat ku benci hingga sekarang , aku sudah lelah belajar namun hasil yang kudapatkan hanyalah diatas 70 saja, beruntungnya.
Selain menyukai belajar , aku suka menceritakan semua kehidupan yang ada di kota , dimulai dari anak anak putus sekolah hingga banyak keadilan yang tidak di perhatikan..
Namun semuanya berubah..
Saat kali pertamanya aku mendapat nilai 47 di nilai Matematika
Duniaku seakan pecah berkeping keping seperti pecahan kaca rumah dengan butiran butiran debu diatasnya..
"Kenapa dengan diriku ini?"
"Apakah Papa akan menghajarku?"
"Apakah Handphone ku disita?"
"Sudah Pupuskah harapanku meraih sekolah Impian?"
"Apakah semua kertas kehidupanku akan berubah 180°?"
.
.
.Satu satunya jalan tersisa hanyalah berserah diri dan melihat apa yang terjadi setelah ujian ini.
.
.
."Arigatou sudah baca prolognya yaa!! See you on Chapter 1!! Sorry jika Prolog masih berantakan (ノ゚0゚)ノ~" -A
Next Chapter : Chapter 1 - Kertas dan Secarik Kehidupan (I)
"Perjalananku di awal kelas 9.. Aku bisa bertemu seseorang.. dan berbagai kehidupan diluar sana.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Self-Injury and Bitter Life
Teen Fiction[Hiatus Karena Kondisi Author] "Secarik Kertas dengan Tulisan akan menjadi rasa sakitku yang paling pertama." Ray, siswa kelas 9 terpintar di SMP Favoritnya , awal kehidupannya itu sangat penuh "warna" dan bahagia, tapi semua berubah ketika selesain...