Previous Chapter :
Pak Willie penuh dengan plot twist , padahal dulunya Wali kelas 8-D..
Haha, mungkin aku saja yang pikun atau keduanya pikun.
Aku mulai bingung setelah perkenalan tadi.
.
.
.Kami berbincang bincang di mobil, pembahasan juga random , baik itu roasting bahkan spoiler tugas sekolah.
Pfft.. Ada ada saja.. Dan bisa aku dibilang mereka keluarga yang sangat lucu.
.
.
.William : Ayah!! Ibu!! Kami Pulang!!
Ayahny Wil : Halo Will, siapa nih temanmu yang akan menginap nanti?
William : Teman kelasku, namanya Ray
Ibunya Wil : Ohh.. Ibu dengar Ray itu anak yang pintar dalam nilai kebahasaan-
William : KOK IBU TAU?!
Ibunya Wil : Hoho~ Ibu nguping dari kamar kakakmu
Willie : Wleeekk
William : Gak asik //memalingkan muka
Ray : Permisi.. //lewat
Ibunya Wil : Halo Ray
Ray : H-Halo Tante
Ibunya Wil : Tante sudah dengar apa alasanmu menginap disini, Tante do'akan nenekmu cepat sembuh ya
Ray : Aamiin.. Terima kasih tante
Ayahnya Wil : Dikamarnya William ada 2 Kasur , kamu nanti 1 kamar sama William , kalau ingin sendiri tidak apa , bilang ke om saja, oke?
Ray : Oke!
Ayahnya Wil : William , bantu temanmu
William : Siap!!
.
.
.Aku menuju ke lantai dua dan membawa barang barangku keatas.
Aku membuka pintu kamar William
dan..
.
.
.William : Hehe , Selamat datang di kamarku!! //menyambut
.
.Berantakan sekali.
.
.Ray : K-Kamarmu..
William : Maaf jika memang berantakan, aku sedang persiapan untuk menjadi Duta Sejarah di sekolah, ingat?
Ray : I-ingat, tapi setidaknya bersihkan kamarmu
William : Tidak sempat sih , terkadang ada rasa malas didalam diriku
Ray : Ber malas malasan lah seperti Pemerintah kita yang malas mengatur warganya
William : Huh?
Ray : Ah tidak , abaikan saja.
William : Oh Oke.. Jadi kasurmu lumayan besar disini, bagaimana?
Ray : Lebih dari cukup, mungkin aku betah dikasur ini //duduk
William : Haha! Aku sangat pintar memilih kasur ini!
Willie : Sepertinya aku mendengar kata kata yang membuatku ingin menggenjreng kepala seseorang
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Self-Injury and Bitter Life
Teen Fiction[Hiatus Karena Kondisi Author] "Secarik Kertas dengan Tulisan akan menjadi rasa sakitku yang paling pertama." Ray, siswa kelas 9 terpintar di SMP Favoritnya , awal kehidupannya itu sangat penuh "warna" dan bahagia, tapi semua berubah ketika selesain...