Chapter 3 - Kertas dan Secarik Kehidupan (III)

9 2 59
                                    

Previous Chapter :

Pak Willie penuh dengan plot twist , padahal dulunya Wali kelas 8-D..

Haha, mungkin aku saja yang pikun atau keduanya pikun.

Aku mulai bingung setelah perkenalan tadi.

.
.
.

Kami berbincang bincang di mobil, pembahasan juga random , baik itu roasting bahkan spoiler tugas sekolah.

Pfft.. Ada ada saja.. Dan bisa aku dibilang mereka keluarga yang sangat lucu.

.
.
.

William : Ayah!! Ibu!! Kami Pulang!!

Ayahny Wil : Halo Will,  siapa nih temanmu yang akan menginap nanti?

William : Teman kelasku, namanya Ray

Ibunya Wil : Ohh.. Ibu dengar Ray itu anak yang pintar dalam nilai kebahasaan-

William : KOK IBU TAU?!

Ibunya Wil : Hoho~ Ibu nguping dari kamar kakakmu

Willie : Wleeekk

William : Gak asik //memalingkan muka

Ray : Permisi.. //lewat

Ibunya Wil : Halo Ray

Ray : H-Halo Tante

Ibunya Wil : Tante sudah dengar apa alasanmu menginap disini, Tante do'akan nenekmu cepat sembuh ya

Ray : Aamiin.. Terima kasih tante

Ayahnya Wil : Dikamarnya William ada 2 Kasur , kamu nanti 1 kamar sama William , kalau ingin sendiri tidak apa , bilang ke om saja, oke?

Ray : Oke!

Ayahnya Wil : William , bantu temanmu

William : Siap!!

.
.
.

Aku menuju ke lantai dua dan membawa barang barangku keatas.

Aku membuka pintu kamar William

dan..

.
.
.

William : Hehe , Selamat datang di kamarku!! //menyambut

.
.

Berantakan sekali.

.
.

Ray : K-Kamarmu..

William : Maaf jika memang berantakan, aku sedang persiapan untuk menjadi Duta Sejarah di sekolah, ingat?

Ray : I-ingat, tapi setidaknya bersihkan kamarmu

William : Tidak sempat sih , terkadang ada rasa malas didalam diriku

Ray : Ber malas malasan lah seperti Pemerintah kita yang malas mengatur warganya

William : Huh?

Ray : Ah tidak , abaikan saja.

William : Oh Oke.. Jadi kasurmu lumayan besar disini, bagaimana?

Ray : Lebih dari cukup, mungkin aku betah dikasur ini //duduk

William : Haha! Aku sangat pintar memilih kasur ini!

Willie : Sepertinya aku mendengar kata kata yang membuatku ingin menggenjreng kepala seseorang

.
.
.

Self-Injury and Bitter LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang