Previous Chapter :
Ray : Permisi, Anda tidak apa-
??? : CUCUKU!! SETELAH KITA TIDAK PERNAH BERTEMU , NENEK RINDU PADAMU!! //memeluk Ray
.
.
.Ray : C-Cucu?
William : Ray??
Ray : Serius , apa kita pernah bertemu? // melepaskan pelukan dan sedikit menjauh
??? : Pernah , Ray , saat kamu masih bayi
.
.
.Kenapa dia?
Aku saja tidak ingat siapa orang ini. Yang kuingat adalah Nenek Emi saja.
.
.
.Ray : Bayi?
Papa : Ray , ini Nenek Ayumi
Ray : Uh? Aku tidak mengingatnya
Papa : Mungkin karena kamu masih Bayi , dulunya Nenek Ayumi juga mengasuhmu , seperti Nenek Emi
.
.
.Apa apaan ini..
.
.
.Ray : A-Ah y-ya , Nenek Ayumi , mungkin Ray saja yang tidak ingat kalau pernah diasuh oleh Nenek Ayumi
William : //mulai diam dan melamun
Ray : Wil?
William : Eh? Ah , maaf , aku melamun tadi
Nenek Ayumi : Ini temanmu, Ray? //sedikit sinis
Ray : Y-Ya , namanya William
William : S-Salam kenal , Nek//salam dan hormat seperti orang jepang
Nenek Ayumi : Logatnya tidak seperti orang orang lokal disini
Ray : Karena dia lahir di Amerika dan pindah ke Jepang , mungkin logatnya tercampur oleh logat asli Amerika
Nenek Ayumi : Ohh.. Begitu ? Baiklah , segera pulang ke rumah , dan belajar untuk Olimpiade
Ray : Tapi besok masih libur-
Nenek Ayumi : Ray cucuku.. Apa kamu tidak ingin menang Olimpiade dengan nilai sempurna?
Ray : Tentu mau , dan tidak seharusnya 2 minggu ini belajar tanpa Handphone , justru aku masih ingin bersantai sedikit
Nenek Ayumi : Apa kamu mau gagal jika santai sedikit saja?
Ray : ..
.
.Seolah olah mengatur seperti Diktator.
Aku juga butuh Istirahat , setiap aku ujian selalu butuh Istirahat , Papa dan Mama tidak pernah melakukan hal hal memaksa seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Self-Injury and Bitter Life
Teen Fiction[Hiatus Karena Kondisi Author] "Secarik Kertas dengan Tulisan akan menjadi rasa sakitku yang paling pertama." Ray, siswa kelas 9 terpintar di SMP Favoritnya , awal kehidupannya itu sangat penuh "warna" dan bahagia, tapi semua berubah ketika selesain...