Chapter 2 - Kertas dan Secarik Kehidupan (II)

6 2 57
                                    

Previous Chapter :

William : Beberapa dari mereka memiliki keluarga yang mampu, tetapi ayah mereka terlilit hutang karena perjudian liar , selain perjudian liar , hutang untuk membayar kontrakan juga ada , untuk menghindari penambahan hutang , mereka memutuskan untuk berhenti bersekolah dan menghidupi keluarga , dimulai dari mengemis , hingga berjualan

.
.

Banyak anak anak yang putus sekolah di pinggiran Kota, bahkan semua orang orang disana sampai tidak memperhatikan mereka.

Pemerintah yang sangat sibuk dengan peraturan apa yang mereka buat sampai sampainya gelandangan itu tidak di urus, mereka malah mengusir dan membiarkan gelandangan itu sampai ada bantuan datang dan mereka berperan sebagai "yang kasihan dan hanya bisa bantu berdo'a".

.
.

Ray : Bahkan bekal sendiri tidak kamu makan?

William : Benar, aku membaginya kepada teman temanku disini , aku bisa makan di rumah

.
.

Sampai bekalnya itu..

Tidak ia makan di sekolah dan ia tinggal makan di rumah.

.
.

Ray : Soal temanmu itu.. siapa saja mereka?

William : Yang sedang bermain pasir namanya Ghino , Lily , dan Autumn

Ray : (Namanya mirip Bunga dan Musim)

William : Mereka bertiga adalah saudara kembar , alasan mereka bisa disini karena orang tuanya bertengkar , sehingga mereka bertiga terusir dari rumah

Ray : Orang tua macam apa itu? Hanya karena pertengkaran rumah tangga, mereka terusir?

William : Aku sudah mencoba untuk mengembalikan mereka bahkan menghubungi orang tuanya , namun orang tuanya entah itu menghilang misterius atau sengaja berpisah ke kota lain

.
.
.

Terdiam sejenak.

Bahkan pertengkaran rumah tangga membuat anak anak menjadi terusir.

Pikiranku terlintas : Bagaimana bisa mereka bertahan dengan kondisi orang tuanya yang seperti itu? Kemanakah tempat tinggalnya?

.
.

Ray : Kembar 3 itu.. biasanya tertidur dimana, Wil?

William : Di balik pohon besar itu //menunjuk pohon besar

.
.

Bahkan tidur pun di taman?

.
.

William : Aku bertemu dengan mereka saat Autumn jatuh terluka saat berjalan menuju taman , aku membawanya ke trotoar dan mengobatinya. Aku menanyakan beberapa pertanyaan yang basic . Seperti daerah rumahnya ada dimana dan kemana orang tuanya. Mendengar jawaban Autumn, aku bergegas ke taman dan melihat 2 saudaranya yang terlihat sangat lesu

.
.

Flashback..

William : Itu rumahmu? Padahal itu taman

Autumn : Iya kak , semenjak ayah dan ibu bertengkar, kita terusir disini , kadang kita mendapat makanan , kadang tidak , aku mencari makanan itu sendiri , dan dibagi bertiga

William : (Aku merasa iba dengan mereka bertiga..) Baiklah, kakak ada beberapa makanan yang masih baru , kamu makan aja ya sama saudaramu //mengambil makanan di tas

Autumn : Kak? Gapapa?

William : Gapapa , kakak bisa beli lagi kok , ini lumayan banyak makanannya , 3 kotak

Self-Injury and Bitter LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang