Part 14

196K 13.9K 376
                                    

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Sidang pertama dimulai pada pukul 09.21. Kini Sidang sudah berjalan 2 jam setengah, banyak fakta dan kebohongan yang terungkap dalam persidangan pagi ini.

Maira dibuat panas dingin ketika rekaman cctv menunjukan dirinya sedang berbicara dengan seorang montir dan terlihat bahwa dia mengeluarkan sebuah uang dalam amplop berwarna coklat.

Dalam rekaman cctv keduanya berada di sebuah bengkel. Bengkel tersebut merupakan bengkel yang menjadi tempat langganan Arturo ketika mobilnya mengalami masalah.

Tepat pada hari dimana Maira terekam cctv tengah memberikan uang kepada seorang montir, di hari yang sama tepatnya pada pukul 16.20 sore hari, mobil Arturo mengalami masalah mesin hingga mengharuskan mobil tersebut ditinggal hingga masa perbaikan selesai.

Pengacara Arturo meminta montir berinisial DB untuk mengatakan kejujurannya kepada hakim bahwa dia lah yang mengubah dan menukar mobil tersebut dengan mobil yang sama persis namun semua mesin dan rem telah di ubah alias sudah di sabotase.

"Iya itu benar. Awalnya saya memang hanya ingin mengubah mesin dan menyabotase rem mobil asli namun saya mendapatkan pesan dari nyonya untuk menukar mobil tersebut dengan mobil yang sudah disiapkan oleh nyonya. Mobilnya memang terlihat sama persis namun beberapa bagian mobil saya ubah agar benar-benar mirip dan semua bagian mesin hingga rem mobil saya ubah dan saya rusak. Entah kebetulan atau bagaimana, saya pun tidak tahu, yang pasti tuan Arturo mengatakan akan mengambil mobil di hari dimana tuan akan memakai mobilnya untuk pergi ke acara pesta"

"Saat itu kamu mengerjakan sendiri atau berdua?" Tanya pengacara Arturo

"Saya mengerjakan semuanya sendiri"

"Demi tuhan saya hanya mengerjakan apa yang nyonya suruh, saya tidak ikut terlalu jauh dalam persoalan ini. Saya…… saya melakukan karena nyonya mengatakan akan membantu saya dalam melunasi pengobatan adik saya. Hari itu saya benar-benar tidak bisa berpikir jernih, saya tengah tertekan dengan persoalan biaya pengobatan adik saya hingga saya mengiyakan dan bekerja sama dengan nyonya" Berulang kali DB menggelengkan kepala dan menangis seraya menampilkan raut wajah bersalah kepada hakim

"Saya benar-benar minta maaf tuan….. tolong maafkan saya tuan"

Sedangkan di satu sisi, Maira menatap datar montir yang duduk di depannya yang sedang berhadapan langsung dengan hakim. Maira memang beberapa kali terlihat ketar-ketir ketika banyak bukti yang mulai ditunjukkan oleh pengacara Arturo. Namun rasa bersalah dalam diri Maira sepertinya sudah menghilang dan rasa kemanusiaannya sudah lama lenyap.

Maira tidak peduli dengan keputusan hakim yang akan memberikan sanksi kepada montir yang bekerja tidak becus. Karena Maira masih mempunyai keyakinan bahwa dirinya tidak mungkin di penjara, karena Maira mempunyai anak perempuan yang masih butuh dirinya.

Tapi sepertinya Maira lupa bahwa Martin tidak mungkin tidak mencari tahu asal usul anak perempuan Maira, yang katanya anak hasil buah cinta wanita itu dengan putranya.

Martin tidak sebodoh itu, hingga tidak mencari tahu secara detail. Nyatanya Martin sudah mengetahui bahwa anak perempuan itu bukanlah anak Maira dan Julio tetapi anak angkat dari panti asuhan yang sengaja dijadikan tameng agar sewaktu-waktu semua kejahatannya terbongkar seperti saat ini anak itu bisa menjadi alasan Maira tidak ditahan atau bahkan dikurangi masa hukuman.

Maira terlalu menyepelekan semuanya, hingga dia lupa bahwa dia sedang berhadapan dengan orang memiliki kekuasaan dia atas dia.

Sidang pertama akhirnya selesai, Maira kembali di bawa di dalam sel tahanan begitupun dengan DB.

ATLAS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang