1. Ksatria Padang Pasir dan Penari Oasis

188 14 0
                                    

Author note:

Cyno kalau jadi male lead manhwa bakal jadi tipe knight yang kaku tapi perhatian ya. UwU

---

Setaria membungkukkan badannya. "Terima kasih telah datang ke Desa Aaru. Perjalananmu pasti sungguh sulit."

"Itu bukan masalah, kok. Lagian aku memang ingin pentas di sini."

"Maaf kami tidak bisa menyediakan panggung yang lebih besar."

"Tidak apa-apa. Semua baik-baik saja selama pertunjukan bisa berlangsung."

Nilou tidak berbohong. Salah satu impiannya adalah menari di berbagai daerah, termasuk di padang pasir. Gurun Sumeru memiliki berbagai cerita yang menarik baginya. Dimulai dari kisah Raja Deshret yang agung, misteri Jinni yang penuh muslihat hingga kehancuran peradaban akibat pengetahuan terlarang. Dia juga mendengar Oasis Abadi yang indah dari Pengembara. Waktu seakan membeku di tempat tersebut.

Padang pasir sungguh berbeda dengan kota Sumeru. Berbeda dengan Grand Bazaar yang sejuk dan berada tepat di dalam pohon besar, Desa Aaru memiliki cuaca yang gersang dan tanah yang tandus. Jika Grand Bazaar dipenuhi dengan aktivitas pedagang dan orang berlalu-lalang, Desa Aaru hanya terdiri dari beberapa penduduk yang tinggal di sana. Tuan Zubayr sesungguhnya enggan mengadakan pertunjukan di tempat itu. Selain daerah yang terpencil, biaya dan energi yang dibutuhkan cukup besar. Selain itu, dia tidak ingin bertemu Eremite yang senang memalak orang.

Nilou pada awalnya kecewa tidak dapat menari di Desa Aaru. Akan tetapi, mereka mendapat bantuan dari desa dan sponsor rahasia. Candace dan orang-orang desa membantu pemindahan peralatan dan penyusunan panggung. Panggung berada di luar desa karena Desa Aaru terlalu kecil. Mereka menyediakan tenda untuk melindungi para penonton dari terik sinar matahari.

Nilou mempersiapkan dirinya dengan menghafal dialog dan tarian yang akan dia lakukan. Dia terkejut melihat Cyno di desa setelah kembali dari latihan. Mahamatra Agung itu sedang berbincang dengan Candace. Candace melihat Nilou dan segera berjalan ke arahnya. Pelindung desa itu menggenggam tangan kecilnya. "Nilou! Terima kasih mau melakukan pertunjukan di Desa Aaru!"

"Sama-sama. Aku justru berterima kasih atas kesempatan ini. Rasanya menyenangkan sesekali melakukan pertunjukan di tempat yang berbeda. Lagipula orang tua dan anak-anak di sini pasti tidak bisa berkunjung ke Grand Bazaar, jadi mereka tidak dapat melihat pertunjukan Teater Zubayr."

Nilou sesekali melirik Cyno dengan raut wajah penasaran. Candace tertawa kecil karena bisa menebak pikiran Nilou lewat ekspresinya. "Dia baru saja menangkap seorang pelajar yang melakukan eksperimen berbahaya. Aku menyuruhnya beristirahat di sini semalam. Dia keras kepala sekali mau balik ke kota, padahal matanya merah mengantuk."

"Aku sudah berada di kota jika kau tidak menghalangiku kemarin malam."

"Nikmati hidupmu sedikit. Toh kau hanya akan main TCG begitu balik ke kota."

"Cih." Cyno mendecakkan lidahnya, tidak mampu membantah perkataan Candace.

"Bagaimana kalau kau menonton Teater Zubayr? Lagian kau yang-"

"Cukup. Aku akan menonton pertunjukannya."

Candace tersenyum mendengar jawaban Cyno. Mereka berdua pergi ke tenda penonton untuk menunggu pertunjukan. Semua penduduk berkumpul dengan wajah yang gembira. Jarang sekali mereka bisa menonton hiburan seperti itu. Tuan Zubayr yang menyaksikan hal tersebut membuka acara dengan semangat.

"Selamat siang dan terima kasih telah datang ke acara ini. Teater Zubayr akan berusaha untuk memberikan pertunjukan yang menghibur. Kami akan menampilkan cerita baru yang berjudul 'Kesatria dan Penari Desa."

Aku Hanya Penari, Tetapi Pria Akademia Selalu MengikutikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang