10. Dibalik Semua Mimpi

19 3 3
                                    

Author's note:

Update sampai tamat, biar aku tidak dihantui fic ini U_U


---

Nilou berhasil mencium Kaveh, Cyno, Tighnari dan Al Haitham. Perasaannya sekarang bercampur aduk. Di satu sisi, dia lega karena semua akhirnya berakhir. Nilou akhirnya bisa kembali ke dunia nyata. Di sisi lain, dia merasa bersalah. Mereka semua terjebak dalam mimpi, jadi perasaan yang mereka rasakan hanyalah pengalaman semu.

Nilou menemui Setera. Dia telah menunggu Nilou di depan rumahnya. Gadis itu duduk santai sambil memandang langit bertabur bintang.

"Apa kau sudah mau meninggalkan dunia mimpi?"

"Iya. Kini giliranmu menepati janji."

Setera terlihat gelisah. Nilou memperhatikan hal ini dan bertanya kepada gadis itu. "Ada apa, Setera? Kau terlihat khawatir."

"Aku seharusnya senang impianku terwujud, tapi... rasanya ada yang mengganjal. Apa kau tidak ingin tinggal di dunia mimpi? Aku tidak akan mengaturmu lagi. Kau bebas hidup di sini."

Nilou menggelengkan kepalanya. "Aku harus menolak tawaran itu. Banyak orang yang menungguku di dunia nyata." Dia tersenyum manis kepada Setera. "Bagaimana denganmu? Aku yakin ada orang yang menantikan dirimu kembali."

Gadis itu memiliki senyum pahit di wajahnya. "Aku sudah tidak bisa kembali ke sana lagi."

Sebelum Nilou bertanya lebih jauh, Setera menjetikan jarinya.

Nilou perlahan membuka matanya. Dia telah kembali ke dunia nyata. Kedua orang tuanya segera menangis dan memeluk anak perempuan mereka. Karena terjebak di dunia mimpi selama beberapa hari, keadaan Nilou menjadi lemah di dunia nyata. Dia harus beristirahat hingga kesehatannya membaik. Setelah kondisinya pulih, Nilou segera menemui Nahida.

"Lesser Lord Kusanali dan Pengembara, bagaimana dengan investigasi kalian?"

Mereka berdua terlihat ragu-ragu. Nahida menghela nafas panjang. "Sulit untuk menjelaskan masalah ini. Lebih baik kau mengikuti kami, Nilou."

Nilou mengikuti Nahida dan Pengembara. Mereka tiba di sebuah rumah di dekat kota. Nilou terkejut melihat Al Haitham dan Kaveh berdiri di depan rumah tersebut. Kaveh segera menyapa mereka dengan ramah. "Wah, kebetulan sekali kita bertemu. Kalian lagi jalan-jalan?"

Paimon menjawab Kaveh. "Yah, enggak jalan-jalan juga sih. Kita mau ketemu pemilik rumah ini. Kalian sendiri ngapain di sini?"

Al Haitham menjawab pertanyaan mereka. "Aku ingin bertemu dengan juniorku di Haravatat. Kalau tidak salah, namanya Setera."

Nilou, Pengembara dan Paimon terkejut mendengarnya. Nahida segera bertanya kepada Al Haitham. "Kenapa kamu ingin menemuinya?"

"Dia dulu sempat membujukku untuk membaca cerita romantisnya. Katanya dia butuh seseorang yang objektif untuk menilai ceritanya. Dia menerima semua kritikku dengan senang hati. Jarang sekali ada orang seperti itu."

Paimon meledek. "Heh? Al Haitham baca buku romantis?"

"Aku harus mengakui plot twist-nya sungguh mengesankan. Ternyata gadis yang mirip dengan kekasihnya di kehidupan sebelumnya itu tidak memiliki jiwa kekasihnya. Saat itu dia sadar bahwa yang dia kejar bukanlah tokoh utama wanita, tetapi bayangan kekasih lamanya. Penggambaran perjuangan tokoh utama pria sangat mengesankan. Apalagi ketika dia bertemu gadis dengan wajah berbeda yang memiliki jiwa kekasih lamanya."

Aku Hanya Penari, Tetapi Pria Akademia Selalu MengikutikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang