8. Rahasia di Padang Bunga

60 3 3
                                    

"Nilou, tolong di sebelah sini!"

"Baik!"

"Nilou, habis itu bantu di sana ya!"

"I-iya!"

Akademia mengadakan acara pengenalan Hutan Avidya dan mengundang seluruh warga Sumeru untuk datang. Tidak hanya Amurta, acara ini dibuat oleh kombinasi bidang lainnya. Tighnari tentu saja ikut berpartisipasi karena dia adalah penjaga hutan dan lulusan akademia. Acara itu adalah kesempatan bagus untuk memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai ekosistem hutan hujan.

"Senior, seseorang keracunan jamur!" seru Collei.

"Lagi?!" Tighnari terlihat kesal. "Tetapi aku sebentar lagi giliranku presentasi!"

"Seseorang tolong aku! Temanku pingsan!" ujar seorang murid akademia.

"Maaf menganggu!" Seorang penjaga hutan membopong seorang pria. "Orang ini habis diseruduk Shroam Boar!"

Desa Gandharva yang biasanya tenang kini menjadi ramai. Para murid dan petinggi akademia sibuk dengan kegiatan masing-masing. Para penduduk setempat menggunakan kesempatan ini untuk meraup keuntungan dengan membuka stand makanan atau memperjual-belikan barang khas Hutan Avidya. Nilou yang membantu Collei mengangkut beberapa keperluan warga mendengar sesuatu yang tidak terduga.

"Padang bunga?"

Penjaga hutan itu mengangguk dan melanjutkan ceritanya. "Aku dengar ada padang bunga tersembunyi di Hutan Avidya. Berbagai bunga dari daerah lain tumbuh di sana. Sayangnya tidak ada yang tahu kalau rumor itu benar atau tidak. Kalau benar, aku ingin pergi ke sana!"

Setelah membantu penduduk setempat bersama Collei, Nilou merengggangkan badannya yang pegal. Keadaan hiruk pikuk itu mereda ketika acara selesai. Kegiatan itu melelahkan namun menyenangkan. Nilou mendapat pengetahuan baru saat membantu murid akademia. Dia belajar bahwa Risboland Tiger menggunakan bulu di pelipisnya untuk pengukur jarak, Shromboar adalah hasil simbiosis dengan spesies jamur dan banyak hal menarik lainnya.

Para penjaga hutan duduk beristirahat sementara anggota akademia berbincang tentang kegiatan mereka. Collei yang kelelahan segera tertidur dengan lelap. Tighnari menyelimuti Collei agar dia tidak masuk angin. Nilou tersenyum melihat hal tersebut. "Collei bekerja keras hari ini. Dia pasti sangat lelah."

"Kau benar." Tighnari tertawa kecil. "Aku sangat khawatir dengan keadaannya saat dia pertama kali tiba di Hutan Avidya. Aku tidak menyangka sekarang dia bisa membantuku."

Seorang penjaga hutan berteriak ke arahnya. "Nona Nilou! Ayo ke sini! Kita makan dan minum-minum sampai pagi!"

Tighnari menghela nafas "Maafkan aku. Kadang-kadang mereka terlalu bersemangat."

Nilou menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa. Teater Zubayr juga sering mengadakan acara kumpul-kumpul setelah pentas besar."

Keduanya mulai menikmati makanan dan minuman. Menjadi asisten penjaga hutan membuat Nilou lapar. Gadis itu menikmati tahchin dengan wajah riang. Tighnari gemas melihat pipi Nilou yang mengunyah penuh makanan. Dia lalu memperhatikan sebutir nasi menempel di dekat mulutnya.

"Ada nasi di dagumu."

Tighnari menyentuh wajahnya dengan lembut. Nilou menjadi malu Tighnari melihat sosoknya yang kelaparan. "Maaf. Makanku berlepotan, ya?"

Tighnari hanya tertawa. "Tidak apa-apa. Kau pasti lapar karena melakukan banyak pekerjaan. Apa kau masih butuh istirahat?"

"Tidak. Aku masih punya tenaga."

Aku Hanya Penari, Tetapi Pria Akademia Selalu MengikutikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang