4. Bagaikan Teratai Niloupatla di Atas Air

86 5 0
                                    

Author note:

Tighnari kalau jadi male lead manhwa bahkan jadi penyihir yang luarnya kelihatan baik tapi sebenernya licik, ya. :P

---

Nilou memandang buah berry di tangannya. Risboland Tiger menyerangnya saat dia mencari teratai Nilotpala. Nilou tidak terluka, tetapi dia kehilangan kotak bekal makanannya. Macan tersebut lari membawa makan siangnya. Sekarang Nilou berjalan kelaparan di hutan Avidya.

Dia tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan keadaan lapar. Sebelum Nilou memutuskan untuk kembali ke kota, dia menemukan beberapa buah berry di balik belukat. Dia tidak tahu apakah buah itu aman untuk dikonsumsi atau tidak. Buah berry yang Nilou ketahui harusnya berwarna kuning, bukan ungu. Nilou sudah mempelajari jenis-jenis jamur berbahaya, namun dia tidak tahu tentang buah.

Perutnya mulai mengeluarkan bunyi. Nilou melakukan latihan pagi sehingga tidak sempat sarapan. Dia sengaja membuat makan siang berukuran besar. Sayang sekali makanannya raib diambil binatang. Nilou memetik buah berry aneh itu dan mengumpulkannya di tangannya. Dadanya bedetak kencang melihat buah menggiurkan tersebut. Dia pernah keracunan jamur saat masih kecil dan terbaring sakit selama beberapa hari. Seharusnya Nilou tidak memakan buah yang tidak dikenal, tetapi perutnya sangat lapar. Nilou mengambil sebuah berry dan membuka mulutnya.

Tighnari menampar tangannya sehingga buah tersebut terjatuh di atas tanah.

"Syukurlah kau belum memakannya."

"Tighnari!" Nilou terkejut melihat penjaga hutan itu. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Justru aku lah yang harusnya mengatakan hal tersebut. Apa yang kau lakukan di sini? Kau hampir memakan buah yang berbahaya!"

"Astaga! Buah ini beracun?"

"Bukan beracun, sih, tapi temperatur tubuhmu akan meningkat, nafasmu menjadi tidak teratur dan tubuhmu akan menjadi sensitif."

"Bukankah itu ciri-ciri keracunan?"

Tighnari menghela nafas dan berbisik kepada Nilou. "Buah itu memiliki reaksi yang sama seperti afrosidiak."

"Oh.... OH."

Butuh beberapa detik bagi Nilou untuk mencerna perkataan Tighnari. Wajahnya menjadi merah ketika menyadari kesalahan yang hampir dia lakukan. Tighnari benar, Nilou hampir memakan buah yang berbahaya. Dia bisa membayangkan dirinya berada dalam pengaruh afrosidiak.

"Terima kasih. Kau menyelamatkanku tepat pada waktunya."

"Tidak apa-apa. Untunglah kau belum memakan buah tersebut. Bisa-bisa hal itu jadi bencana untukku juga. Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di Hutan Avidya?"

"Aku sedang mencari teratai Nilotpala untuk menghias teater dan anak-anak di Grand Bazaar. Bagaimana denganmu?"

"Hmmm, rupanya tujuan kita juga sama. Aku sedang mencari teratai Nilotpala untuk obat."

Perut Nilou mengeluarkan suara yang tidak manusiawi. Suasana seketika menjadi canggung. Nilou malu dan hampir menangis karena hal tersebut. Jika ada lubang di dekatnya, Nilou akan mengubur dirinya sendiri.

"Apa kau lapar?"

"Iya.... Bekalku diambil oleh Risboland Tiger."

"Pantas saja kau nekat memakan buah yang tidak dikenal. Untung saja Penjaga Hutan selalu membawa rasio makanan darurat."

Aku Hanya Penari, Tetapi Pria Akademia Selalu MengikutikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang