.
.
.hujan deras membasahi bumi disertai petir dan angin yang bertiup kencang. Bersamaan dengan itu, kedua suami istri yang sudah lanjut usia tengah menunaikan shalat tahajud, linangan air mata tak henti-hentinya mengalir diiringi dengan panjatan doa-doa harapan yang tak pernah putus.
"ya tuhan, kami tida akan pernah bosan untuk meminta keturunan dari mu, berikan lah kami keturunan untuk bisa menemani masa-masa tua kami."
oooaaa.......
oooaaa........disaat tengah memanjatkan doa, suami istri itu mendengar suara tangisan bayi, sehingga mereka seketika berhenti.
"suami ku, apa kau mendengar suara tangisan bayi, apa aku salah dengar?." tanya pelita pada suaminya ajli, memastikan pendengarannya.
"tida istri ku, aku juga mendengarnya, suaranya sepertinya di depan rumah kita, mari kita cek."
lalu kedua suami istri itu, mengecek ke depan rumahnya, dan betapa terkejutnya mereka melihat bayi.
"suami ku bayi, apa ini jawaban atas doa-doa kita selma ini?." pelita sangat begitu senang, ia langsung menggendong bayinya.
"siapa yang meninggalkannya di sini?." batin ajli
"suami ku lihat, dia memiliki kalung yang bertuliskan fang, apa kah ini namanya?. nama yang sangat bagus." ucap pelita yang tak sengaja melihat sebuh kalung di leher bayinya, saat ia tengah memainkan pipinya.
"tunggu dulu istri ku, kita harus membawanya ke kantor polisi, kita harus cari tahu orang tuanya, aku tahu kita menginginkan keturunan, tapi bukan begini caranya."
"tida perlu suami ku, apa kau tidak mengerti, orang tuanya saja membuangnya, jika kita lapor polisi dan memberikannya lagi maka pasti dia akan membuangnya lagi, jika dia di buang ke sungai dan meninggal bagaimana?, mending kita merawatnya suami ku, mungkin ini cara tuhan menjawab doa-doa kita."
"baiklah istri ku, mari kita masuk, di luar dingin kasihan bayinya, mari kita merawatnya dengan penuh kasih sayang." ucap ajil mengalah, dan menurutnya apa yang di katakan istrinya itu memang benar.
lalu keduanya pun memasuki rumahnya tanpa mereka sadari ada orang yang memperhatikan mereka di balik pohon di depan rumah mereka.
" aku telah berhasil menyelamatkan fang, menyelamatkan bayi yang akan membunuh dalgio, untungnya dalgio tidak menyadari aku menukar bayinya, aku pasti akan terus mengawasi mu fang." ucap irlang kemudian ia segera menghilang dari bumi.
15 tahun kemudian
hari ini di kerajaan cahaya tengah mengadakan upacara pelepasan anggota akademik kerajaan cahaya yang akan menjalankan perjalanan ke sebuah planet untuk menambah wawasan dan menambah kekuatan menjadi lebih kuat lagi, dan kerajaan cahaya akan melakukan itu setiap 12/13 tahun sekali.
"kaizo, kau sudah pernah melakukannya saat usia mau 12 tahun, kini kau akan melakukannya lagi tapi bukan sebagai anggota melainkan sebagai guru dari anak ku, aku titipkan dia padamu."
"tenang saja saudara ku amato, dia pasti akan menjaga ponakannya dengan baik." ucap ziqyu
"haha.... aku tahu kak, tapi kau tahu sendiri boboiboy terkadang suka keras kepala." ucap amato
"tenang saja paman, aku akan menjaga boboiboy dan murid-murid ku yang lain juga."
"tentu saja aku percaya kepadamu ponakan ku." ucap amato dengan senyumannya
"cek, dasar ayah menyebalkan sekali, bicara di depan banyak orang." ucap boboiboy pelan, akan tetapi ucapannya masih bisa di dengar oleh orang di sebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYIHIR DARI KERAJAAN CAHAYA
Short Storylima belas tahun hidup sebagai manusia tida ada sesuatu kejadian aneh, layaknya seperti manusia pada umumnya, akan tetapi saat kedatangan 5 orang yang entah bagaimana bisa membuat hidupnya dipenuhi kejadian aneh, hingga suatu kenyataan yang membuatn...